Selasa 27 Jan 2015 19:59 WIB

New York Mulai Mati Daya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Badai salju kali ini merupakan yang terburuk dalam 45 tahun terakhir.
Foto: EPA
Badai salju kali ini merupakan yang terburuk dalam 45 tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Beberapa wilayah Amerika Serikat mulai mati daya ketika badai menerjang, Selasa (27/1). Kota New York, Boston, dan area di timur laut AS mulai gelap gulita kehilangan daya.

Prakiraan cuaca memperingatkan warga karena salju bisa melumpuhkan kota. Badai musim dingin Juno bisa menumpahkan salju hingga setinggi 60 cm di dekat New York, Connecticut, Rhode Island, Massachusetts dan New Hampshire.

Larangan mengemudi telah dikeluarkan di New York dan Boston kecuali untuk kendaraan darurat. Gubernur New York, Andrew Cuomo memperingatkan warga agar tidak melanggar larangan tersebut di 13 wilayah selatan AS.

''Jika Anda berkendara di jalan, baik di desa, kota, atau dimana pun, maka Anda dinilai melakukan tindak kriminal,'' kata dia, dikutip BBC. Sistem kereta bawah tanah pun dihentikan sementara. Sekitar 60 juta orang terkena imbas.

Keadaan darurat telah diumumkan di kota-kota tersebut. Ahli meteorologi semula memprediksi badai bisa meninggalkan salju setiggi 90 cm, namun prediksi tersebut diturunkan.

Bagian timur dari Pennsylvania dan New Jersey juga terkena imbas salju ektrim. Namun setidaknya satu peringatan badai musim dingin di New Jersey telah dibatalkan. Layanan Cuaca Nasional (NWS) tetap memperingatkan badai bisa membawa hujan salju mematikan dan membahayakan nyawa.

Sebelumnya NWS memperingatkan badai salju parah bisa mencapai timur laut AS. Namun, badai salju ternyata lebih lemah dari prediksi. Salju menumpuk dengan ketinggian sekitar 2,5 cm hingga 38 cm di Washington DC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement