Jumat 30 Jan 2015 08:45 WIB

Pecahan Peluru Polisi yang Tewaskan Sandera Kafe Sydney

 Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)
Sejumlah polisi bersenjata lengkap mengamankan seorang wanita yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Salah satu dari dua sandera dalam pengepungan 16 jam pada Desember di kafe di Sydney tewas oleh pantulan peluru atau peluru polisi, kata pemeriksaan resmi atas penyanderaan mematikan itu, Kamis.

Barista dan ibu tiga anak, Katrina Dawson, 38, tewas bersama dengan manajer kafe, Tori Johnson, 34, dan pria bersenjata kelahiran Iran Man Haron Monis, 50, ketika polisi menyerbu kafe di distrik keuangan Sydney itu pada dinihari 16 Desember.

"Nona Dawson terkena enam pecahan peluru polisi atau peluru yang memantul dari permukaan keras ke tubuhnya," kata petugas pemeriksaan mayat, Jeremy Gormly.

"Saya tidak akan menjelaskan dengan terperinci dampak (peluru itu) pada Nona Dawson selain mengatakan bahwa salah satu pecahan itu mengenai pembuluh darah utama. Dia kehilangan kesadaran dengan cepat dan meninggal tak lama setelah itu," katanya.

Pemeriksaan di Pengadilan Koroner NSW 'akan menjelaskan apa yang terjadi dalam pengepungan, menyelidiki reaksi polisi terhadap situasi penyanderaan dan menyelidiki latar belakang serta motivasi dari Monis.

Sebuah investigasi gabungan terpisah yang ditugaskan oleh pemerintah federal dan New South Wales dijadwalkan untuk menyampaikan laporan pengepungan itu dalam beberapa hari ke depan. Gormly mengatakan dalam sidang bahwa Johnson tewas saat ia ditembak di bagian belakang kepala oleh Monis dengan senapan setelah diminta untuk berlutut di lantai hanya beberapa saat setelah beberapa sandera melarikan diri dari kafe.

Gormly mengatakan penembakan itu disaksikan oleh seorang penembak jitu polisi, yang kemudian memicu perintah agar polisi terlatih melakukan "operasi taktis" untuk memaksa masuk ke kafe. Sekitar 22 tembakan dilepaskan oleh petugas ke arah Monis setelah 11 tembakan ditujukan ke arah kafe, sementara Monis melepaskan dua tembakan, menurut sidang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement