Senin 02 Feb 2015 23:35 WIB

Ular Tasmania Ini Alami Kelainan Tulang Belakang yang Langka

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Seekor ular macan asal Tasmania menarik perhatian dunia setelah didiagnosa mengalami kelainan tulang belakang yang langka. Diberi nama "Rocky", karena ular ini memiliki kelainan genetik yang disebut dengan penyakit ‘Charcot’, yang menyebabkan benjolan seukuran kelereng di sepanjang tulang nya.

Bruce Press dari organisasi Penyelamat Reptil Tasmania mengatakan, ular itu ditemukan di sebuah properti bernama ‘The Lair’, di pantai timur Tasmania.

Ia mengungkapkan, ia hampir tak mempercayai matanya ketika ia menarik ular itu dari lubang dengan kail. "Ini benar-benar unik: ia punya sekitar 28 benjolan seukuran kelereng di punggungnya tapi masih bisa bebas bergerak," jelas Bruce baru-baru ini.

Ia menuturkan, ular betina sepanjang 60 sentimeter ini dalam kondisi sehat tetapi tak akan hidup lama. "Ia tak dalam kondisi sakit tapi setelah beberapa tahun, kesehatannya bisa menurun dan bersamaan dengan itu, tulang belakangnya akan mengering, dan hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menyuntik mati ular tersebut," katanya.

Ia menerangkan, "Kami tak diizinkan untuk membiarkan ular itu berkembang biak, sehingga satu-satunya hal manusiawi yang bisa saya lakukan bagi ular ini adalah menempatkannya di penangkaran dan memberi ia makan tikus kecil yang dapat dicerna dengan tulang belakang bungkuknya yang aneh, dan membiarkannya hidup sampai tulang belakangnya keropos."

Ia diyakini sebagai ular ke-16 di dunia yang didiagnosa dengan kelainan langka tersebut. Sejak mengunggah foto si ular di halaman Facebook ‘Penyelamat Reptil Tasmania’, Bruce mengatakan, ia telah menerima banyak perhatian dari para penggemar ular di seluruh dunia.

"Saya sudah menerima 278 panggilan telepon sejak kemarin yang menanyakan hal itu, ia benar-benar fenomenal. Melihat si ular sendiri - ia benar-benar unik," sebutnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement