Kamis 05 Feb 2015 22:43 WIB

NSW Perkenalkan Sel Penjara Portabel dengan Sistem Bongkar Pasang

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Pemerintah New South Wales memperkenalkan pengunaan sel-sel penjara portabel dengan sistem bongkar pasang sesuai kebutuhan. Langkah ini dimaksudkan untuk mengatasi meningkatnya populasi narapidana di penjara-penjara di negara bagian tersebut.

Menyusul ditutupnya tiga lembaga pemasyarakatan yakni Parramatta, Kirkconnell dan Berrima demi menghemat anggaran, otoritas NSW akan menggelontorkan anggaran senilai $10 juta atau hampir Rp100 miliar. Dana sebanyak ini dimaksudkan untuk memproduksi secara masal bagian-bagian dari sel-sel penjara portabel yang nantinya bisa dirakit sendiri.

Sel-sel portabel itu bisa menampung dua tahanan dengan tingkat pengawasan keamanan-menengah dan juga bisa dirakit menjadi rumah yang bisa menampung hingga 160 narapidana pada satu waktu.
 
Saat ini ada lebih dari 10.500 tahanan di penjara-penjara negara bagian NSW, padahal daya tampung penjara itu hanya dibawah 11 ribu orang.
 
Jaksa Agung, Brad Hazzard meluncurkan prototipe sel penjara portabel ini di Lembaga Pemasyarakatan John Morony di pinggiran barat Sydney pada Kamis (5/2).
 
Sel-sel portabel ini terdiri dari papan baja padat yang dilapisi dengan lembaran logam yang nantinya akan dilengkapi dengan isi meja, bangku, shower, toilet, dan satu set tempat tidur.
 
Blok-blok sel tahanan portabel ini nantinya akan dibangun oleh narapidana di  LP St Heliers,  Muswellbrook dan akan dioperasionalkan di penjara-penjara di seluruh NSW mulai Agustus mendatang. "Ini merupakan sel tahanan abad ke-21, sel portabel ini akan menyediakan keamanan yang dibutuhkan namun juga tetap bersifat fleksibel," kata Hazzard.
 
"KIta perlu memiliki sistem sel penjara yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan seiring dengan naik turunnya populasi penghuni penjara,"
 
Komisioner Layanan Pemasyarakatan, NSW Peter Severin mengatakan sel-sel penjara portabel ini akan dikirimkan kapan saja ketika penjara-penjara di NSW membutuhkan tambahan ruangan sel bagi narapidana mereka.
 
"Solusi ini menawarkan kita fleksibilitas, namun tetap sel penjara portabel ini memberikan jaminan keamanan yang tinggi," kata Severin.
 
Selain itu pengoperasian sel portabel ini juga dapat menekan anggaran hingga setengah dari pembangunan gedung sel penjara permanen.
 
Konsep sel penjara portabel ini sebelumnya sempat ditolak oleh Asosiasi Layanan Publik (OSA) yang menilai sel tersebut bisa meningkatkan kadar stres narapidana karena ukuran ruang sel mereka menjadi lebih sempit dari biasanya.
 
Selain membangun sel penjara portabel untuk mengatasi peningkatan populasi narapidana dan mengurangi tingkat kepadatan di dalam penjara, pemerintah NSW juga berencana membuka kembali sejumlah gedung penjara.
 
Salah satu lembaga pemasyarakatan yang dipertimbangkan untuk dibuka kembali adalah Penjara Grafton yang ditutup tahun 2012 lalu dan menyebabkan lebih dari 180 sel penjara ditutup dan lebih dari 100 petugas sipir kehilangan pekerjaan.
 
"Kita akan melakukan sejumlah perbaikan karena penjara-penjara yang lama sudah sangat tua karena dibangun pada abad ke-19 bahkan ada yang dibangun tahun 1860.
 
Ditengah isu melonjaknya populasi narapidana di dalam penjara, pemerintah NSW tetap menilai keputusan menutup 3 penjara di wilayah mereka sudah tepat.
 
"Anggaran untuk tetap membuka penjara itu sangat mahal padahal populasi narapidananya kecil, ketika itu populasi penjara menurun karenanya tidak bijak jika penjara itu tetap dipertahankan untuk dibuka," kata Hazzard.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement