Jumat 06 Feb 2015 20:28 WIB

Brisbane Kesulitan Kendalikan Serbuan Burung Ibis

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Pengelola kawasan perbelanjaan di South Bank di pusat Kota Brisbane, Australia, kesulitan mengendalikan serbuan burung-burung ibis. Suara rekaman pengeras suara yang disebar di kawasan itu tak mampu mengusik burung yang kelaparan.

South Bank Corporation yang mengelola kawasan itu telah memasang pengeras suara sejak Desember tahun lalu. Secara berkala pengeras suara ini memutar suara rekaman kicauan burung, yang dimaksudkan untuk mengusir burung-burung pengganggu tersebut. Namun, hingga kini metode ini tampaknya tidak begitu efektif.

Menurut Jeff Weigh dari South Bank Corporation, pihaknya kini mencari metode lain untuk mengatasi serbuan burung ibis di kawasan padat pengunjung di Brisbane tersebut. Masalahnya, menurut dia, burung-burung ibis ini memang menjadikan areal tersebut sebagai habitat untuk berkembang biak selama ini.

Sejumlah pengunjung di kawasan itu kepada ABC menjelaskan, bunyi-bunyian dari pengeras suara ternyata tidak berpengaruh pada burung-burung ibis. "Sepertinya burung-burung itu jauh lebih pintar dari yang kita perkirakan," kata Jessica, seorang pengunjung baru-baru ini.

"Mungkin kalau pengeras suara itu memutar bunyi suara burung gagak, barangkali burung ibis itu akan pergi,' katanya. "Atau dengan menggunakan kipas angin besar."

Seorang pemilik restoran di kawasan itu mengatakan burung-burung ibis sering merebut makanan dari pengunjung.

"Burung-burung ini ada dimana-mana, kadang merebut makanan di atas meja," katanya. "Saya tidak yakin kita bisa mengusir mereka."

Karena itu, ia mengaku selalu memberi tahu pembelinya agar betul-betul menjaga makanan mereka dari serbuan burung ibis.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement