Jumat 06 Feb 2015 19:40 WIB

Ini 72 Detik Mematikan TransAsia GE235

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
Detik-Detik TransAsia Airways Jatuh di Taiwan
Foto: VOA
Detik-Detik TransAsia Airways Jatuh di Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Salah satu mesin pesawat TransAsia GE235 yang mengalami kecelakaan beberapa hari lalu tidak berfungsi pada 37 detik setelah lepas landas, Jumat (6/2). Pihak berwenang penerbangan Taiwan mengatakan pilot kemudian mematikan mesin satunya lagi untuk mulai restart mesin, namun gagal.

Penemuan terbaru ini diumumkan dalam konferensi pers di Taipei oleh Direktur Eksekutif Dewan Keselamatan Penerbangan, Thoman Was. Penemuan berdasarkan rekaman data penerbangan kotak hitam.

Pesawat TransAsia jatuh ke sungai Keelung beberapa menit setelah lepas landas. Hingga saat ini 35 orang dari total 58 penumpang pesawat dinyatakan tewas, termasuk dua pilot, delapan hilang dan sisanya selamat.

Wang mengatakan mesin kanan pesawat memicu alarm pada 37 detik setelah lepas lantas. Data menunjukan mesin tidak dimatikan atau flameout seperti yang dikatakan pilot, namun masuk dalam mode 'idle' sehingga tidak ada tekanan bahan bakar.

46 detik kemudian, mesin kiri dimatikan oleh salah satu pilot sehingga keduanya tidak memproduksi tenaga. Upaya restart mesin dilakukan namun pesawat tetap jatuh.

''Pesawat menunjukan sinyal flameout untuk salah satu mesin pada 10:53:28 ketika pesawat naik ke ketinggian 1.200 kaki, ini memicu peringatan. Mesin satunya kemudian dimatikan manual. Pilot mencoba restart tapi tak bisa. Artinya selama momen terakhir, mesin tidak berfungsi. Kami mendengar Mayday pada 10:54:35, dan pesawat jatuh 72 detik kemudian,'' kata Wang dikutip AFP.

Sebelum terbang, tambah Wang, mesin dalam kondisi prima dan siap terbang. ''Mesin tipe ini memiliki catatan jutaan jam terbang dengan rekor sangat baik,'' kata Biro Keselamatan Transportasi Kanada Earl Chapman dalam konferensi pers.

Namun, Wang mengatakan masih terlalu dini menyimpulkan alasan kenapa mesin pertama tidak memproduksi tenaga. ''Ini baru hari ketiga, kita tidak bisa berbicara banyak. Kita belum memutuskan apa pun,'' kata dia.

Masih belum jelas juga mengapa mesin kedua dimatikan karena sebenarnya pesawat tetap bisa terbang dengan satu mesin. Beberapa spekulasi di internet, seperti dikutip dari Flightradar24 memperkirakan pilot bisa saja salah mematikan mesin ketika berusaha me-restart mesin yang 'idle'.

Wang mengatakan rekaman di kokpit masih dianalisis dan transkripnya akan diperoleh segera. Penyidik akan mengeluarkan laporan awal dalam 30 hari kedepan dan laporan lengkap dalam 3-4 bulan. Draft final akan diserahkan dalam delapan bulan dan kesimpulan investigasi dalam satu tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement