Senin 09 Feb 2015 21:33 WIB

Demi Pengamanan Pantai, Ilmuwan Pasang Alat Pelacak di Sirip Hiu

Red:
Penelitian hiu untuk keamanan di pantai
Foto: OCEARCH, R. Snow
Penelitian hiu untuk keamanan di pantai

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Satu tim ilmuwan menangkap sejumlah hiu macan untuk ditandai dan di lepas di sepanjang pantai timur Australia. Ini dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut ancaman dan perilaku predator yang mereka tunjukkan terhadap manusia dan kebiasaan migrasi mereka.

Peneliti hiu macan yang juga mahasiswa studi doctoral, Bonnie Holmes, mengatakan, studi Universitas Queensland ini, yang bekerja sama dengan organisasi ‘OCEARCH’, akan menggunakan penandaan satelit, akustik dan akselerometer untuk melacak hiu macan dewasa.

Ia mengungkapkan, beberapa hiu juga dilengkapi dengan kamera sehingga para peneliti bisa melihat apa yang mereka makan."Kami juga mengumpulkan informasi genetik dari sirip dan mengambil darah yang bisa membantu kami untuk melihat sistem reproduksi. Penandaan satelit dipasang di bagian sirip - hiu akan melepasnya setelah 12 sampai 18 bulan,” jelas Bonnie baru-baru ini.

Ia mengatakan, hiu macan bisa menempuh jarak yang sangat jauh. "Kami memiliki satu hiu yang bepergian dari Sydney ke Kaledonia Baru [sekitar 1.800 kilometer] dalam waktu sekitar 48 hari, jadi mereka adalah hewan yang daya tempuhnya sangat luas," tuturnya.

Ia mengutarakan, hiu macan bermigrasi ke wilayah utara dan selatan pantai, tetapi mereka yang datang ke New South Wales di musim panas biasanya kembali ke Queensland di musim dingin, dan para ilmuwan ingin tahu mengapa demikian.

"Untuk melihat apakah mereka akan datang ke daerah tertentu untuk berkembang biak, yang hanya kami tahu sedikit. Mereka adalah spesies semi-soliter - mereka tak berkumpul untuk kawin, seperti spesies hiu lainnya," papar Bonnie.

Hiu macan diklasifikasikan sebagai spesies pesisir tapi Bonnie mengatakan, mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dalam air laut daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Mereka tampaknya menggunakan garis landas kontinen di lepas pantai timur sebagai alat navigasi. Di sana, ada banyak mangsa juga. Sepertinya penyerangan yang mereka lakukan di wilayah pantai tergolong oportunistik dan mungkin lebih berkaitan dengan ketersediaan mangsa," ungkapnya.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement