Selasa 10 Feb 2015 18:36 WIB

Abbott akan Pecat Anggota Parlemen yang Merongrong Kepemimpinannya

Red:
Tony Abbott
Foto: Pool Getty Images
Tony Abbott

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pascaselamat dari Voting internal partai Liberal, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menegaskan dirinya akan memecat anggota parlemen yang ketahuan mendukung mosi untuk melengserkannya. Hal ini diungkapkan Tony Abbott dalam rapat pertama dengan anggota parlemen Partai Liberal setelah voting mosi kepemimpinan Partai Liberal, kemarin.

Tony abbott memanfaatkan pertemuan pertama Partai Liberal pasca voting mosi kepemimpinan kemarin untuk menyoroti kritik yang dilontarkan terhadap kepemimpinannya dengan berjanji akan menyusun anggaran pada bulan Mei mendatang menjadi lebih difokuskan pada kesejahteraan keluarga, menghapus kebijakan cuti melahirkan dibayar dan menghapus politisi dari proses seleksi untuk rencana pembuatan kapal selam Australia.

Tony Abbott juga mengamini pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota parlemen dari Australia Barat, Don Randall yang meminta jaminan kalau Abbott akan memecat anggota parlemen Partai Liberal yang kedapatan membocorkan informasi yang melemahkan koleganya sendiri di Partai Koalisi ke media.
 
Abbott mengatakan dirinya sepakat kalau tindakan itu merupakan pelanggaran yang bisa dikenakan sanksi pemecatan.
 
Perdana Menteri, Tony Abbott mengatakan anggota parlemen kalau langkah membersihkan parlemen dari pencela kepemimpinan partai sendiri sebagai langkah penting. "Misi suci kita adalah menjalankan pemerintahan yang terbaik yang bisa kita upayakan," katanya.
 
"Saya telah memberi pesan yang kuat dalam situasi yang tidak pasti kemarin, jika kita fokus pada ALP, maka kita bisa memenangkan Pemilu mendatang. Jika tidak kita akan mendapatkan hasil yang berbeda,"
 
Salah seorang anggota parlemen mengatakan suasana rapat pertama anggota parlemen Partai Liberal cukup baik,
 "Kentara sekali kalau kemarin adalah situasi sulit bagi kami dan tak ubahnya seperti satu keluarga dan kita bertengkar hebat dan kemudian pertengkaran itu selesai dan semuanya kembali saling berbaikan dan menyayangi satu sama lain," kata anggota parlemen itu.
 
Namun sebagian anggota parlemen yang lain menggambarkan pertemuan itu datar dan membosankan.
 
Wakil Ketua Partai Liberal Julie Bishop dalam pertemuan itu juga menyampaikan pidato yang menurut salah satu anggota parlemen Partai Liberai "agak teatrikal".
 
"Begitulah!" seru Bishop kepada anggota parlemen. "Orang-orang beralih dengan begitu cepat. Voting kepemimpinan sudah berlalu."
 
Kemarin, ruang pertemuan Partai Liberal dipenuhi kritik terhadap kinerja Perdana Menteri yang kemudian diikuti mosi pergantian kepemimpinan di Partai Liberal.
 
Namun mosi itu gagal setelah voting berakhir dengan skor 61 - 39 yang mempertahankan posisi Tony Abbott sebagai Ketua Partai Liberal sekaligus sebagai Perdana Menteri Australia.
 
Tony Abbott menyebut voting mosi kepemimpinan kemarin sebagai pengalaman 'nyaris mati' dan berjanji akan menjadikan pemerintahannya lebih baik 'ketimbang tahun lalu'.
 
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement