Jumat 13 Feb 2015 15:15 WIB

Wanita Aborigin Meninggal Karena Ambulans Menolak Datang

Red:
Anggota keluarga yang berduka terpaksa meninggalkan upacara pemakaman guna membawa wanita yang sakit tersebut ke klinik.
Foto: Padraic Gibson
Anggota keluarga yang berduka terpaksa meninggalkan upacara pemakaman guna membawa wanita yang sakit tersebut ke klinik.

REPUBLIKA.CO.ID, BORROLOOLA -- Seorang tetua Aborigin di sebuah kota terpencil di Wilayah Utara Borroloola mengatakan seorang wanita aborigin meninggal dunia ketika sedang menghadiri pemakaman. Ini terjadi setelah ambulans yang diminta menolak datang ke lokasi.

Jack Green mengatakan, wanita tersebut dan anggota masyarakat lain yang tinggal di kota kecil sekitar 650 kilometer dari Katherina (NT). Saat kejadian, dia sedang menghadiri upacara pemakaman pada Sabtu (7/2) lalu ketika sang wanita merasa tidak enak badan.

Green mengatakan dia kemudian menelpon Klinik Kesehatan Borroloola meminta agar dikirim ambulans, tetapi diberitahu oleh staf di klinik tersebut, mereka tidak bisa mengirimkan ambulans.

Dia mengatakan staf di sana tidak memberikan alasan mengapa ambulans tidak  bisa dikirim dari klinik terdekat. "Saya mengatakan " kami memerlukan ambulans segera." katanya kepada ABC baru-baru ini.

"Mereka mengatakan "kami tidak bisa mengirim ambulans, anda harus membawa pasien ke sini."

"Saya kemudian menjawab " kami saat ini sedang menghadiri upacara pemakaman besar."

Green mengatakan anggota keluarga wanita tadi akhirnya membawa sang wanita ke klinik dan wanita tersebut meninggal dalam perjalanan atau setibanya di klinik.

Jack Green mengatakan saat itu di klinik tersebut ada ambulans, namun dia tidak mengetahui mengapa tidak dikirim.

Dalam pernyataannya, Michael Kalimnios dari Departemen Kesehatan Wilayah Utara mengatakan dia ikut berduka atas meninggalnya wanita tersebut dan masalah ini akan diselidiki sebagai langkah prioritas.

Green juga sekarang mendesak agar ambulans ditempatkan di semua pemakaman di Borroloola di masa depan guna menghindari tragedi seperti ini terulang kembali.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement