Rabu 18 Feb 2015 21:56 WIB

Bocah 13 Tahun Sukses Paksa Bank Sentral Australia Ubah Desain Uang Kertas

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Seorang anak laki-laki penderita tunanetra berhasil memaksa bank sentral Australia untuk mencetak uang kertas yang mudah taktil. Desakan ini dikampanyekan bocah berusia 13 tahun itu selama satu tahun terakhir.

Gagasan Connor McLeod agar diteritkan uang kertas taktil ini muncul ketika dia diberi uang di Hari Natal namun tidak bisa mengetahui nominal uang yang diterimanya berapa.
 
"Saya menerima sejumlah uang kertas di Hari Natal lalu dan saya terus bertanya pada ibu saya berapa uang yang mereka berikan kepada saya," kata Connor, yang kehilangan kemampuan melihatnya sejak lahir karena kelainan bawaan.
 
"Saya tidak meraba uang kertas karena akan menjadi sangat memalukan dan mengganggu sekali oleh sebab itu saya tidak bisa membedakannya, tapi saya bisa membedakan uang koin jadi saya selalu menyimpan uang koin di dompet untuk membeli sesuatu,'
 
"Dan itu menyadarkan saya kalau saya tidak bisa selalu bergantung pada uang koin sepanjang hayat, karenanya saya berpikir untuk mencari cara yang dapat memudahkan hidup saya ke depan dan juga orang lain,"
 
Remaja asal New South Wales ini pernah mewakili sekolahnya dalam kejuaraan atletik tingkat nasional dan pawai mengendari sepeda kayuh, memanjat tebing, dan berenang. Remaja yang juga cukup piawai  bermain drum serta  keyboard ini kemudian memulai sebuah petisi yang mendesak agar orang dengan gangguan penglihatan seperti dirinya dimungkinkan dapat membedakan denominasi di negaranya.
 
Petisi McLeod ini berhasil mendapatkan dukungan dari 57 ribu orang selain itu Komisi HAM dan lembaga Vision Australia juga ikut mendukung kampanyenya.
 
Kampanye ini mencapai puncaknya ketika pada November lalu ketika McLeod bertemu dengan otoritas Bank Sentral Australia (RBA) dan melakukan lobi untuk membuat perubahan.
 
"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan betapa bangganya saya dengan anak saya," kata ibu McLeod, Ally Lancaster.
 
"Dia berbicara dengan sangat cerdas dan penuh semangat dan faktual dengan Michele Bullock dari RBA, selama pertemuan itu, Bullock tampaknya sangat terkesan dengan betapa baiknya apa yang dia lakukan dan dia sepertinya tidak menyangka usulan itu datang dari pemuda seusianya,"
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement