REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Badai, hujan, dan banjir untuk sementara berlalu. Namun, para warga di Queensland pusat harus menghadapi tantangan alam yang lain, yakni segerombolan serangga yang berduyun-duyun membanjiri sejumlah kota di sana, yang hancur oleh Topan Marcia.
Serangga tersebut berkerumun di sekitar lampu yang terang, melekat pada dinding terang dan yang paling buruk, memenuhi ruang pribadi warga sekitar.
Entomolog atau pakar insekta, Dr Mike Furlong, dari Universitas Teknologi Queensland mengatakan, kemunculan serangga telah meningkat, baik karena mereka terusir keluar dari habitat asal oleh hujan dan banjir, atau karena panas dan kelembaban yang tepat untuk kemunculan mereka.
"Anda lihat perubahan cepat ini setelah terjadinya curah hujan yang tinggi, cukup sering. Ini bukan berarti ada lebih banyak di sana - hanya saja perubahan lingkungan ini bisa memberi isyarat bagi mereka untuk muncul," jelasnya baru-baru ini.
Dr Mike mengatakan, kelembaban yang tinggi adalah kemungkinan penyebab di balik munculnya ngengat.
"Banyak ngengat akan muncul dari kepompong mereka – itu bisa bergantung pada faktor kelembaban. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan munculnya insekta tersebut," jelasnya.
Ia mengungkapkan, "Nyamuk berkembang biak di air. Jadi mungkin, salah satu isu yang akan berlangsung sedikit lebih lama daripada banjir yaitu munculnya kolam air di mana-mana dan mereka-lah tempat berkembang biak yang sempurna bagi nyamuk.”
"Mereka bertelur di permukaan air atau di sekitarnya. Larva adalah spesies perairan dan berkembang biak di genangan air,” tambah Dr. Mike