Kamis 26 Feb 2015 17:49 WIB

Australia Kembangkan Pendaratan Otomatis Pesawat Tanpa Awak Pertama di Dunia

Red:
Kamera udara menunjukkan pendaratan pesawat tak berawak, dengan vektor computer mengkapling posisinya.
Foto: ARCAA
Kamera udara menunjukkan pendaratan pesawat tak berawak, dengan vektor computer mengkapling posisinya.

REPUBIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Peneliti Queensland telah mengembangkan sistem pendaratan darurat otomatis pertama, yang memungkinkan pesawat tanpa awak untuk mendarat sendiri.

Menurut Direktur Pusat Penelitian Otomatisasi Dirgantara Australia, Duncan Campbell, hal ini berarti bahwa pesawat tak berawak segera bisa memainkan peran utama dalam upaya pemulihan bencana.

Sistem ini memprogram pesawat untuk mendeteksi dan memilih area pendaratan terbaik, dan untuk mengontrol pesawat agar melakukan pendaratan yang aman selama mengalami kegagalan mesin.

Profesor Duncan mengatakan sistem ‘deteksi, proses, eksekusi" memungkinkan pesawat untuk masuk zona beresiko tinggi.

"Kemampuan untuk mengirimkan beberapa pesawat tak berawak, kita dapat menjangkau area yang luas dalam waktu yang cepat, dan mengumpulkan banyak gambar," ujarnya baru-baru ini.

Ia melanjutkan, "Misalnya, melihat bagaimana kita menangani banjir secara tepat waktu, menolong setelah terjadinya topan, dan kebakaran hutan, serta dalam situasi yang kita sebut tercemar, kering atau berbahaya.”

Profesor Duncan mengatakan, para peneliti telah mengembangkan proyek ini selama beberapa tahun.

"Ini adalah pesawat kecil tak berawak pertama di dunia. Tantangannya tak sebanyak pesawat besar, karena mereka memiliki kemewahan komputer besar dan pasokan listrik yang memadai," sebutnya.

Ia mengatakan, tantangan besarnya adalah bahwa para peneliti menargetkan platform kecil, tak berawak.

"Ini merupakan tantangan teknologi - bagaimana kita bisa mendapatkan upaya komputasi yang cukup dalam paket yang sangat kecil, yang sangat sedikit mengkonsumsi energi di platform ini,” terangnya.

Ia menambahkan, "Semua ini berhubungan dengan integrasi aman pesawat tak berawak ke wilayah udara sipil - ini adalah salah satu dari sekian banyak teknologi keamanan, yang diperlukan untuk melakukan hal ini dengan cara aman."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement