Senin 21 Aug 2023 07:41 WIB

Hungaria Gandeng Perusahaan Israel dan Jerman untuk Produksi Drone Tempur

Perusahaan militer Jerman Rheinmetall dilibatkan dalam produksi drone tempur ini.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Drone (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Drone (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hungaria telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan Israel dan Jerman untuk memproduksi drone tempur. Kesepakatan ini bertujuan memajukan industri pertahanan Hungaria.

Presiden Hungaria, Viktor Orban menghadiri upacara pembukaan pabrik kendaraan tempur baru di Zalaegerszeg. Dalam pidatonya, Orban mengatakan, kendaraan udara tak berawak (UAV) akan diproduksi bekerja sama dengan perusahaan teknologi pertahanan Israel, UVision, dan perusahaan Jerman yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga

“Jika saya mendengar tentang negara yang memproduksi dan mengembangkan teknologi militer bersama dengan Jerman dan Israel, saya akan berpikir dua kali untuk mengotak-atik mereka, dan itu adalah kabar baik bagi Hungaria,” kata Orban, dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (20/8/2023).

Pabrik Zalaegerszeg sebagian besar dimiliki perusahaan teknologi militer Jerman Rheinmetall. Tetapi 49 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Hungaria.  Investasi itu merupakan upaya langsung Budapest untuk memajukan modernisasi militernya dan meningkatkan produksi peralatan militer.

Dalam pidatonya, Orban menyoroti pabrik Airbus yang dibuka tahun lalu di Hungaria. Pabrik Airbus memproduksi komponen untuk helikopter tempur modern. Orban juga menyoroti akuisisi produsen pesawat Ceko Aero Vodochody oleh perusahaan Hungaria pada 2021.

Kemitraan dengan perusahaan Israel adalah hasil terbaru dari hubungan kuat yang dimiliki pemerintah Orban dengan negara pendudukan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menggambarkan Orban sebagai teman sejati Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement