Rabu 04 Mar 2015 17:00 WIB

Pemerintah Australia Tawarkan Kenaikan Gaji Tentara 2 Persen

Red:
Tentara Australia
Foto: Bradley Kanaris/Getty Images
Tentara Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintahan Australia menawarkan usulan kenaikan gaji personel militer Australia menjadi 2 persen setiap tahun selama tiga tahun ke depan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tawaran sebelumnya yang hanya 1,5 persen.

Usulan kenaikan persentase gaji ini disampaikan PM Abbott, Rabu (4/3) siang, diperkirakan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengimbangi berbagai kebijakan yang tidak populer.

Pemerintahan Abbott dikritik keras termasuk dari kalangan internal partainya sendiri, karena hanya menawarkan persentase kenaikan gaji tentara sebesar 1,5 persen.

Kini, PM Abbott mengubah rencana tersebut menjadi kenaikan gaji 2 persen setiap tahun selama tiga tahun ke depan.

PM Abbott kepada wartawan mengatakan tawaran ini "adil dan masuk akal", khususnya terkait pengumuman pemerintah yang akan mengirim tambahan 300 tentara ke Irak.

"Kenaikan ini tepat berada di atas rata-rata tingkat inflasi saat ini," katanya. Inflasi di Australia kini berkisar 1,7 persen.

PM Abbott menjelaskan, kenaikan terakhir kali gaji tentara Australia tidak setinggi dibandingkan kenaikan gaji para pegawai sipil.

Karena itu, kata Abbott, pemerintah tidak akan mengajukan tawaran kenaikan gaji untuk kalangan PNS termasuk PNS di lingkungan Departemen Pertahanan.

Diperkirakan rencana kenaikan gaji ini akan menelan dana sekitar 217 juta dolar selama periode yang direncanakan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement