Senin 09 Mar 2015 21:09 WIB

#IstandwithMariam, Gerakan Baru Hadapi Serangan Anti-Islam di Medsos (2)

Mariam Veiszadeh
Foto: Tweeter
Mariam Veiszadeh

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Mariam Veiszadeh, adalah aktivis pembela komunitas Muslim di Australia. Aktivitas kerap dilakukan Mariam melalui media sosial, khususnya Tweeter. 

Buntut dari pengepungan Sydney yang terjadi pada bulan Desember, Mariam juga ambil bagian dari gerakan #Illridewithyou yang memunculkan hampir 120 ribu tweet mendukung Muslim Australia.

Sekarang, #IstandwithMariam menjadi gerakan baru untuk menghadapi serangan anti-Islam di media sosial.

"#IstandwithMariam dimulai oleh teman saya Ruth, dan telah menjadi tren di Australia," kata Mariam baru-baru ini.

Ia menambahkan, "Dukungan ini benar-benar luar biasa. Dukungan dan cinta yang telah datang pada sayabegitu sangat hangat."

Tahun lalu, Mariam membuat halaman ‘Islamophobia Register Australia’ di Facebook, sehingga serangan terhadap Muslim Australia bisa dicatat.

Situs ini mencatat insiden yang melibatkan media sosial, serangan verbal dan fisik terhadap orang-orang Muslim, dan menantang kelompok-kelompok rasis yang ada di Australia dan luar negeri.

Mariam mengatakan, serangan itu merugikannya, tapi ia bertekad untuk tidak bungkam.

"Bullying yang berlangsung berbulan-bulan di dunia maya merugikan saya secara pribadi dan saya akan berbohong jika saya mengatakan itu tidak," sebutnya.

Ia mengemukakan, "Ini telah mempengaruhi kesehatan fisik dan mental saya, tetapi hal itu juga membuat saya lebih bertekad untuk terus berjuang melawannya karena tujuan mereka adalah untuk membungkam saya dan tujuan saya adalah untuk melakukan yang sebaliknya."

Ia mengatakan, sementara ia bertekad untuk terus berjuang melawan fanatisme online tersebut, ia juga seorang realis.

"Saya harus mengatakan bahwa saya pasti bisa melihat hikmahnya, tapi saya tak delusional dan saya tahu itu akan menjadi perjalanan yang sangat panjang," utaranya.

Ia menyambung, "Saya pikir, apa yang membuat tugas ini lebih sulit adalah ketika orang-orang dalam posisi kekuasaan berusaha untuk memanfaatkan prasangka orang daripada menantangnya."

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-03-09/istandwithmariam-gerakan-baru-hadapi-serangan-antiislam-di-medsos/1423201
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement