REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kian pesatnya transaksi sistem pembayaran elektronik dan kartu telah membuat metode pembayaran melalui lembar cek semakin ditinggalkan. Di Australia penggunaan cek selama satu dekade terakhir mencapai 70 persen.
Asosiasi Pembayaran Kliring Australia (APCA), yang mengatur industri pembayaran mengatakan disaat penggunaan cek semakin menurun setiap harinya. Penggunaan cek umumnya hanya digunakan untuk jenis transaksi yang sangat khusus yakni transaksi bisnis dalam jumlah besar dan transaksi jual beli properti atau perumahan.
Riset terbaru yang dilakukan APCA mendapati kalau penggunaan cek terus mengalami penurunan selama beberapa dekade terakhir dengan besar penurunan mencapai 71 persen antara Desember 2002 hingga Desember 2014 lalu. Sebaliknya transaksi melalui sistem pembayaran kartu di Australia tercatat meningkat 8,8 persen sementara transaksi melalui debit langsung meningkat 7,5 persen.
Direktur APCA, Chris Hamilton mengatakan, meskipun penghapusan sama sekali metode pembayaran dengan cek sulit dilakukan namun demikian dia mendorong agar para pengguna cek untuk mempertimbangkan beralih sepenuhnya ke pembayaran elektronik yang dinilai lebih aman, murah dan lebih dapat diandalkan.
"Generasi yang lebih tua tampaknya lebih menyukai penggunaan cek ketimbang generasi yang lebih muda. Data terbaru dari riset ini menunjukan cek semakin jarang digunakan dalam transaksi sehari-hari, karena transaksi umum yang terjadi sekarang lebih cepat," ujarnya baru-baru ini.
"Metode pembayaran dengan cek mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 90-an dan sejak itu terus menurun. Pada awalnya penurunan itu memang hanya sedikit, tapi saat ini sudah sangat tajam penurunannya."
"Saya kira dalam beberapa tahun lagi, pembayaran dengan cek akan menjadi pemandangan yang langka meski demikian metode pembayaran ini akan masih tetap digunakan untuk keperluan transaksi yang khusus.
Dan meski tampaknya metode pembayaran melalui cek tidak akan kembali tren, namun untuk sementara waktu pihak perbankan masih akan tetap menerima jenis transaksi tersebut.
"Di Australia tampaknya penggunaan cek tidak akan dihapuskan sama sekali, namun diberbagai negara di dunia opsi itu telah dibahas dan sebagian memang sudah ada yang menghapuskan jenis transaksi pembayaran dengan cek. Tapi itu mungkin karena negara-negara tersebut tidak memiliki tradisi penggunaan cek yang kuat sebagaimana kita di Australia."
"Masalah terbesar dengan penggunaan cek adalah banyak pihak penerima transaksi yang menolak menerima lembar cek sebagai bentuk pembayaran, karenanya semakin lama penggunaan cek akan semakin sulit lantaran banyak yang menolak sistem pembayaran ini."
Sementara masalah terbesar bagi pihak bank dan konsumen adalah mereka diwajibkan membayar hingga $5 untuk setiap transaksi dengan menggunakan cek.
Apalagi kini tren pembayaran dengan kartu dan elektronik telah semakin umum digunakan, dan ini membuat pembayaran dengan cek dipandang semakin kuno dan ketinggalan jaman dimata konsumen.
Menurut Hamilton, beralihnya orang ke metode pembayaran kartu dan elektronik ini lebih cenderung dipicu oleh isu kebudayaan daripada keamanan.
"Jadi menurut saya ini bukan masalah keamanan. tapi lebih dengan anda terbiasa dan merasa lebih nyaman saja dengan sistem pembayaran elektronik dan kartu yang sudah sangat Anda kenal. dimana proses pembayaran melalui kartu atau elekronik sangat mudah begitu kita mengetahui caranya dan memiliki akun,"
Riset APCA juga menunjukan warga Australua semakin jarang melakukan transaksi tunai, dan jumlah penarikan uang tunai di ATM menurun hingga 4.8 persen dengan jumlah transaksi mencapai 714 juta senilai $143 miliar.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement