Senin 16 Mar 2015 21:22 WIB

Tiga Peneliti Kelautan Australia Diselamatkan TNI AL Indonesia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Tiga peneliti kelautan Australia berhasil diselamatkan oleh Angkatan Laut Indonesia setelah kapal mereka karam di perairan Utara Indonesia.

Ketiga peneliti kelautan Australia yang berhasil diselamat itu oleh sejumlah media Indonesia disebutkan bernama Emre Turak (56 tahun), Gerald Robert Allen (72), dan Lyndon Devantier (56).

Mereka adalah bagian dari tim yang terdiri dari 11 peneliti internasional dan sembilan kru yang sedang dalam perjalanan menuju Kepulauan Riau. Mereka meneliti karang laut di bagian Utara Pulau Bintan dengan perahu sewaan mereka, KM Nurah.

Ceritanya bermula ketika kapal yang ditumpanngi para peneliti itu meninggalkan Pelabuhan Batam akhir pekan lalu untuk melakukan ekspedisi selama 12 hari. Di malam hari setelah beberapa jam berlayar, kapal mereka dilaporkan dihempas ombak setinggi 3 meter dan membanjiri kapal.

Seluruh penumpang didalam kapal menggunakan pelampung sementara kru memberitahu penjaga pantai Indonesia dan memberitahukan koordinat GPS mereka.

Mereka kemudian berhasil diselamatkan oleh Kapal Patroli milik Angkatan Laut Indonesia, Pattimura, sekitar satu jam kemudian di perairan Tanjung Tondang dekat Bintan dan kembali ke Pelabuhan Batam.

Photo yang diambil oleh AL Indonesia kemudian dipublikasikan oleh sejumlah media di Indonesia menunjukan sejumlah peneliti Australia dan Amerika bernama  Mark Van Nydek, berselimut dan duduk mengelilingi sebuah meja.

Ekspedisi ini diorganisir oleh LSM dan peneliti kelautan Indonesia.

Belum bisa dipastikan apakah perjalanan ekspedisi mereka akan tetap dilanjutkan atau tidak setelah sebagian besar peralatan riset yang mereka perlukan hilang karena kapal KM Nurah yang mereka gunakan tenggelam.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement