Rabu 18 Mar 2015 19:40 WIB

Petinju Muda Meninggal, Ada Wacana Larang Olahraga Tinju di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Asosiasi Medis Australia (AMA) meminta agar olahraga dan pertandingan tinju dilarang. Hal ini menyusul meninggalnya petinju Braydon Smith, 23 tahun, yang meninggal, Senin (16/03) lalu.

Smith jatuh tak sadarkan diri setelah dikalahkan dalam pertandingan melawan Filipino John Moralde. Petinju asal Toowoomba, Queensland kemudian dalam keadaan koma dan sempat masuk Rumah Sakit Princess Alexandra, tetapi alat bantu pernafasannya dicabut pada Senin.

Negara bagian Queensland dan Tasmania adalah hanya dua negara bagian yang tidak memiliki badan hukum yang mengawasi olahraga pertarungan, seperti tinju.

Setelah kematian Braydon Smith yang masih berkuliah hukum tersebut, kini semakin banyak seruan agar ada peraturan yang lebih baik dalam olahraga tinju. Tujuannya agar tidak ada lagi korban meninggal dalam olahraga ini.

Tapi Asosiasi Medis Australia (AMA) mengatakan kematian ini menjadi tanda perlunya olahraga ini dilarang.

Presiden AMA di Queensland, Shaun Rudd mengatakan sebenarnya anjuran ini sudah sering diajukan berulang-ulang.

"Kita yakin olahraga dimana dua orang saling memukul ke arah kepala sesering mungkin agar bisa menang, terlihat sangat barbar dan tidak sehat," jelas Rudd.

"Bagaimana pun aturannya, tetapi tetap saja intinya adalah memukul orang lain, pria atau wanita, di bagian kepala, sesering mungkin, dan menyebabkan cedera yang parah," tegasnya.

Empat tahun yang lalu, petinju Alex Slade juga pernah meninggal saat jatuh di ronde keempat. Ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, tapi tidak sadar-sadar, hingga akhirnya meninggal seminggu kemudian.

Pengacara olahraga, Tim Fuller, pernah berkonsultasi dengan pemerintah Queensland setelah kematian Slade.

Tetapi ia mengaku hingga saat ini tetap belum ada tindakan yang diambil.

"Dua kematian ini benar-benar telah menyoroti olaharaga ini, karenanya saya pikir penting untuk ditindaklanjuti. Olahraga tinju terus ada tanpa aturan. Harus berapa banyak lagi kematian dan cedera yang ada agar masalah aturan ini diperjelas?" tegas Fuller.

Sementara itu Presiden Tinju Queensland, Ann Tindall mengatakan kematian Braydon memang tragis, tetapi masih banyak olahraga lain yang lebih berbahaya.

"Tinju lebih aman, malah lebih aman jika dibandingkan balapan kuda atau rugby, misalnya."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement