REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Politisi Australia mendorong agar warga Australia tidak lagi memilih kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Selanjutnya pilihan hewan peliharaan diarahkan pada quoll atau hewan marsupial kecil. Langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk melindungi populasi satwa khas Australia itu dari kepunahan.
Senator David Leyonhjelm mendeklarasikan kampanye agar quoll menggantikan kucing rumahan sebagai upaya melestarikan populasi mamalia khas Australia tersebut. Dalam pidatonya di parlemen, senator dari Partai Liberal Demokrat itu mengatakan melegalkan satwa khas Australia seperti quoll dan bilby untuk dipelihara dii rumah oleh warga dapat memastikan kelangsungan populasi mereka.
"Hewan Wallaby jenis tertentu sangat cocok dijadikan hewan peliharaan. dan quoll dapat menggantikan kucing sebagai hewan peliharaan di rumah,"katanya dihadapan senat baru-baru ini.
"Bilbu kerap dinominasikan sebagai kandidat terbaik hewan yang bisa dijadikan hewan peliharaan di rumah,"
"Dalam kondisi yang baik, possum, tasmanian devils, wombat dan tikus khas Australia, antechinus serta bandicoot juga layak dijadikan hewan peliharaan di rumah,"
Menurut Senator Leyonhjelm ada sekitar 11 persen mamalia khas daratan Australia yang masuk dalam daftar hewan yang terancam punah dan karena itu Australia perlu melakukan upaya yang lebih baik untuk melestarikan fauna ini.
"Sepeti juga kucing dan anjing yang tidak lagi terancam punah, hal yang sama akan terjadi juga dengan hewan khas Australia jika mereka boleh dijadikan hewan peliharaan, itu artinya mereka memiliki nilai tambah,' katanya.
Senator Leyonhjelm menambahkan dirinya juga menyadari pada kasus tertentu hewan quoll memang tidak cocok untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.
"Tidak dipungkiri memang ada beberapa mamalia khas Australia yang tidak cocok dijadikan sebagai hewan domestik, setidaknya karena situasi tertentu."
"Misalnya karena banyak dari mereka adalah hewan nocturnal, sehingga kita perlu menyesuaikan waktu tidur kita demi untuk bisa menikmati bercengkerama dengan mereka."
Leyonheim mencontohkan kesuksesan kebijakan serupa di luar negeri yang berhasil membuat satwa sugar gliders dan kadal lidah biru (blue tongue lizards) yang saat ini lebih banyak dipelihara sebagai hewan domestik ketimbang di alam liar.
Karena alasan inilah, Senator Leyonhjelm menilai hewan khas Australia perlu didorong populasinya dengan cara menjinakkan mereka sebagai hewan peliharaan di rumah-rumah warga. Apalagi saat ini hukum membolehkan warga Australia memelihara hewan yang justru banyak memangsa hewan khas Australia.
Namun demikian Juru Bicara Partai Hijau justru menganggap usulan ini membahayakan taman nasional di Australia yang terancam punah.
"Saran bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan satwa liar asli dengan menjinakan mereka sebagai hewan peliharaan itu adalah usulan yang menggelikan."