Kamis 19 Mar 2015 07:35 WIB

Tunisia Akhiri Serangan Mematikan di Museum

Rep: Gita Amanda/ Red: Angga Indrawan
Tunisian soldier
Foto: Reuters
Tunisian soldier

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Setidaknya 21 orang termasuk 17 turis asing, tewas dalam operasi keamanan di Museum Nasional Bardo di Tunis. Sebelumnya sebuah serangan mematikan terjadi di museum, oleh dua pria bersenjata.

Aljazirah melaporkan, Rabu (18/3), Perdana Menteri Tunisia Habib Essid mengatakan pria dengan senapan serbu menembak wisatawan di museum di pusat kota Tunis. Para penyerang mengenakan seragam ala militer dan memegang senapan. Salah satu dari mereka tewas.

"Ini tindakan pengecut untuk melemahkan perekonomian kami dan sektor penting (pariwisata). Ini adalah pertempuran panjang untuk dilawan. Kami perlu semua warga Tunisia berdiri bersama melawan aksi ini," ujarnya.

Turis asal Polandia, Italia, Spanyol dan Kolombia ikut menjadi korban dalam serangan. Sementara Essid menambahkan, pemerintahnya sedang mencari tahu identitas dua penyerang.

Presiden Baru Tunisia Beji Caid Essebi dalam pidato kenegaraannya mengatakan, Tunisia sedang berada dalam perang dengan teror. Namun ia menegaskan bahwa kelompok-kelompok radikal tak akan melemahkan Tunisia.

"Perang melawan mereka akan berlanjut sampai mereka semua dibasmi," ujar Essebi.

Sebelumnya juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan, semua sandera berhasil dibebaskan. Tayangan televisi menunjukkan puluhan orang termasuk turis asing tua maupun anak-anak berjalan dan berlindung di kompleks parlemen, yang terletak disebelah museum.

Ratusan warga Tunisi berkumpul di ibukota, menyuarakan kemarahan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement