Jumat 20 Mar 2015 14:40 WIB

Tokoh Sekutu Penting Australia di Afghanistan Tewas Terbunuh

Red:
 Matiullah memiliki reputasi sebagai tokoh brutal namun menjadi musuh bebuyutan Taliban.
Foto: dok abc news
Matiullah memiliki reputasi sebagai tokoh brutal namun menjadi musuh bebuyutan Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, TALIBAN -- Salah satu tokoh sekutu terpenting Australia di Afghanistan dilaporkan terbunuh dalam insiden bom bunuh diri Taliban.

Kepala Kepolisian di Propinsi Uruzgan, Matiullah Khan, merupakan tokoh yang kuat di kawasan Uruzgan yang bersekutu dengan Australia, Amerika Serikat, dan juga mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai.
 
Sebuah laporan menyebutkan Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang tampaknya ikut menewaskan Matiullah di Ibukota Afghanistan, Kabul.
 
Matiullah merupakan tokoh polarisasi yang memiliki reputasi sangat brutal namun sekaligus juga menjadi musuh bebuyutan Taliban.
 
Tentara Australia memuji Matiullah secara terbuka dan mengaguminya sementara secara pribadi dia mengaku merasa bersalah karena banyak melakukan tindakan mengerikan.
 
Ketika tentara Australia dan pasukan koalisi lainnya meninggalkan Propinsi Uruzgan pada akhir dari perang selama lebih dari satu dekade melawan Tentara Taliban, Matiullah diharapkan banyak kalangan dapat menciptakan stabilitas dan menjaga pasukan Taliban tetap di pesisir.
 
Jika benar Matiullah tewas terbunuh oleh Taliban, maka  akan menjadi keuntungan besar bagi kelompok pemberontak.
 
Ketika militer Belanda memimpin upaya tentara koalisi di Propinsi Uruzgan province, salah satu anggotanya dilarang bekerja dengan Matiullah dan anak buahnya. Alasannya khawatir atas tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan mereka.
 
Meski demikian, ketika Australia memimpin peran di propinsi tersebut, Australia justru malah merangkul Matiullah dengan bekerja bersama dia dan membawa beberapa anak buah Matiullah ke Australia untuk mendapatkan pelatihan.
 
Ketika kerjasama ini terungkap, Kepala Angkatan Pertahanan Australia, Angus Houston, mengatakan dirinya merasa 'nyaman' atau tidak keberatan Australia melatih anak buah Matiullah.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement