Ahad 22 Mar 2015 15:56 WIB

Australia Tawarkan Bantuan Jangka Panjang Bagi Vanuatu

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VANUATU -- Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop tiba di Vanuatu untuk memeriksa bantuan kemanusiaan Australia untuk negara kecil di Pasifik tersebut setelah diamuk Badai Topan Pam pekan lalu. Dalam kunjungannya ini, Bishop juga menawarkan dukungan jangka panjang dari pemerintah Australia bagi warga Vanuatu.

Bishop, yang terbang ke Vanuatu dengan menggunakan pesawat militer AU - Australia mengunjungi pusat komando bagi upaya penanganan bencana Badai topan Pam di Ibu Kota Vanuatu, Port Villa. Dia mengunjungi sekolah dan rumah sakit yang tengah dibangun kembali atas bantuan Australia.

Julie Bishop juga bertemu dengan Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman dan menjanjikan dukungan pemulihan bencana jangka panjang.  "Australia merespon dengan cepat permintaan dari Pemerintah Vanuatu, kami telah mengirimkan lebih dari 11 pesawat militer ditambah lagi peralatan, pasokan barang yang dibutuhkan untuk melakukan penyelamatan korban, kebutuhan personal bantuan kemanusiaan," ujarnya baru-baru ini.

 
Ribuan warga korban badai Pam dilaporkan masih tinggal di pengungsian. Upaya pendistribusian logistik  mulai dilakukan oleh Pemerintah Vanuatu setelah sebelumnya selama satu pekan dilakukan peninjauan dan penilaian.

Sebuah pesawat Angkatan Udara Australia yang diterbangkan dengan membawa persediaan dan pekerja bantuan tiba hari ini. Sementara Kapal Induk  HMAS Tobruk dijadwalkan tiba besok untuk membantu upaya bantuan, bergabung dengan dua helikopter elang hitam yang tiba kemarin.

 
Bishop mendesak warga Australia untuk melancong ke Vanuatu segera setelah krisis utama di kawasan itu berlalu. Para pelancong juga diimbau menggunakan uang dolar mereka untuk membantu membangun kembali negara kepulauan di kawasan Samudra Pasifik tersebut.
 
Menurut Bishop, Australia juga tengah mempertimbangkan bantuan dengan memperpanjang kesempatan bekerja yang lebih besar bagi warga Vanuatu, sebagai tambahan dari komitmen bantuan senilai $10 juta yang sudah diumumkan sebelumnya.
 
Bishop juga menurut rencana akan beremu dengan relawan muda Australia yang sempat dikabarkan hilang selama dua pekan di kepulauan terpencil  sebelum akhirnya pejabat konsuler menemukan mereka dan menerbangkannya kembali ke  Port Vila.

Kepala Koordinator Tim Peninjau Bencana PBB, Sebastian Rhodes Stampa, mengatakan sejumlah warga korban Badai Topan Pam sangat membutuhkan pasokan makanan dan air bersih dan tempat penampungan.

"Ini bukan sesuatu yang tampaknya akan selesai dalam waktu singkat, namun tampaknya upaya penanganan pasca bencana ini akan berlanjut dalam waktu yang lebih panjang dari perkiraan," katanya.

"Di satu sisi pemerintah Vanuatu telah melakukan upaya yang sangat bagus dalam menilai apa saja yang mereka butuhkan,'

"Dan mereka kini sudah mulai mendistribusikan makanan, air, tempat pengungsian dan obat-obatan ke daerah-daerah yang paling terdampak dari bencana ini,'

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement