REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seorang anggota DPR (House of Representatives) Australia dari partai pemerintah Andrew Laming ditegur keras dan diusir oleh ketua DPR (Speaker) Bronwyn Bishop, Rabu (25/3). Pasalnya, anggota Partai Liberal National itu membawa botol berisi oli dan menumpahkannya di ruang sidang.
Pengusiran ini terjadi sebelum persidangan sesi tanya-jawab antara pemerintah dan oposisi (Question Time) berlangsung. Namun aksi Andrew Laming itu sendiri ia lakukan dalam persidangan terpisah Selasa (24/3) malam.
Saat itu, sebagai bentuk protes atas pencemaran laut di jalur yang dilewati kapal pesiar, anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Bowman di Brisbane ini membawa botol berisi oli ke ruang sidang.
Sambil menyampaikan keprihatinannya atas tingkat pencemaran yang ditimbulkan kapal-kapal pesiar berbahan bakar oli, Laming membuka botol itu dan menumpahkan oli ke tangannya, untuk menggambarkan betapa kotornya polusi yang ditimbulkan kapal-kapal tersebut.
Laming mendesak para operator kapal pesiar untuk membersihkan jalur perairan yang mereka lewati.
"Barang ini tidak seharusnya dipergunakan di dekat tempat tinggal warga, barang ini berbahaya," katanya sambil meremas-remas oli tersebut dengan kedua tangannya, sehingga menetes dan tumpah ke meja dan lantai ruang sidang.
Pegawai DPR tampak turut membantu Laming membersihkan tumpahan oli tersebut.
Keesokan harinya, Rabu (25/3) Bronwyn Bishop langsung memberikan teguran keras kepada Laming. Selain itu, ia juga dikenakan skorsing selama 24 jam dari parlemen.
"Dalam pernyataannya kepada anggota DPR dia sendiri mengakui bahayanya barang tersebut, adalah bentuk pelanggaran keras membawa barang berbahaya dan mudah terbakar ke dalam ruang persidangan," tegas Bishop.
Itu pun, katanya, Laming telah melanggar aturan persidangan yang melarang anggota DPR Australia mempergunakan alat peraga saat sidang.
"Saya menganggap perbuatan anggota ini sebagai pelanggaran, tidak menghormati DPR, dan berpotensi membahayakan keamanan dan kesehatan anggota dan staf DPR," jelasnya.
Speaker Bishop lalu meminta Laming untuk berdiri dan meminta maaf.
"Saya minta maaf," kata Laming menuruti perintah ketua DPR.
Namun, usai diusir, Laming telah membuat pernyataan yang membela tindakannya itu.
"Jika keluarga Australia harus terus mengalami pencemaran ini, saya tidak akan takut untuk membawanya ke parlemen," katanya.
"Di saat negara maju lainnya telah melarang barang ini di pelabuhan-pelabuhan mereka, sudah sangat terlambat bagi Australia melakukan hal yang sama," katanya.