REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--India pada Ahad (29/3) menyatakan menyiapkan angkutan udara untuk mengangkut warganya, yang terdampar di negara dicabik perang Yaman, di tengah-tengah hujan bom di bandar udara internasional negeri itu.
Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj mengatakan, pengungsian melalui jalur udara akan dilakukan dari Yaman, yang sedang mengalami kekacauan akibat pemberontakan gerilyawan Syiah Huthi, yang memicu serangan udara dukungan Saudi di ibukota Sana'a.
Sekitar 4.100 warga India saat ini tinggal di Yaman, meliputi 3.100 di Sana'a, 500 di Aden dan di beberapa kota lain di negeri itu, kata menteri.
"Hari ini kami mendapat izin untuk terbang dari Sana'a untuk tiga jam dalam sehari. Kami akan menggunakan waktu tersebut untuk mengungsikan warga India setiap hari," kata Swaraj dalam cuitan di Twitter.
"Ujung akhir landasan pacu di bandara Sana'a mengalami kerusakan. Kini sudah diperbaiki dan bisa digunakan," katanya.
Serangan udara pimpinan Saudi mengenai bandara Sana'a dan pangkalan pasukan gerilyawan, sementara para pemuka Arab berjanji untuk memukul terus sampai mereka menyerah.
India juga akan mengirim satu kapal laut untuk mengungsikan warganya yang menjadi pekerja antara lain adalah para perawat berasal dari wilayah selatan India yaitu, Kerala.
Menteri Kepala Kerala, Oommen Chandy mengatakan pada Jumat bahwa New Delhi berencana mengirim dua kapal untuk mengangkut warga India ke pelabuhan di dekat Djibouti dan kemudian dari sana diterbangkan pulang.
Chandy mengatakan bahwa para pekerja itu mengeluh karena passport mereka ditahan pihak rumah sakit guna mencegah mereka meninggalkan tempat itu.
Pemerintah India pekan lalu meminta seluruh warganya agar meninggalkan Yaman, karena pertempuran mematikan di negara itu telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.