REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Data pribadi sejumlah pemimpin dunia yang menghadiri KTT G20 di Brisbane November 2014 lalu ternyata secara tidak sengaja terkirimkan ke publik oleh Departemen Imigrasi Australia. Insiden ini terjadi sebelum event itu berlangsung.
Rincian pribadi seperti nomor paspor, tanggal lahir dan detil informasi visa dari para pemimpin yang menghadiri pertemuan puncak KTT G20 di Brisbane secara tidak sengaja diemailkan oleh Departemen Imigrasi ke sejumlah anggota Komite Penyelenggar Asian Cup lokal.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Konselir Jerman, Angela Merkel merupakan sebagian pemimpin dunia yang menghadiri pertemuan G20 di Brisbane.
Email dari Departemen Imigrasi ke komisaris privasi, yang diperoleh berdasarkan UU Kebebasan Informasi atas permohonan The Guardian Australia, mengungkapkan insiden ini dilaporkan kurang dari 10 menit setelah email itu dikirim.
Departemen Imigrasi menggambarkan insiden itu sebagai "contoh dari kesalahan manusia yang berhasil diisolasi' dan menganggap risiko pelanggaran privasi dari insiden ini "sangat rendah", mengingat data pribadi seperti alamat atau rincian kontak lainnya tidak dimasukkan dalam email tersebut.
Juru bicara Departemen Imigrasi hari ini merilis pernyataan yang mengatakan kalau data pribadi pemimpin dunia itu segera dihapus oleh penerima email dan tidak didistribusikan lebih jauh.
Juru bicara itu juga mengatakan insiden ini sudah dilaporkan ke Kantor Komisi Informasi Australia.
"Departemen Imigrasi telah melakukan evaluasi dan memperkuat protokol email di lembaganya untuk membatasi dan kebocoran semacam ini di masa depan," demikian katanya dalam pernyataan itu baru-baru ini.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton telah diminta berkomentar mengenai insiden ini, namun belum memberikan tanggapan.