REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Queensland barat dilanda kekeringan. Akibatnya banyak kanguru yang terlihat mati, atau pun jika masih hidup dalam keadaan lesu dan hanya tulang berbungkus kulit saja.
Banyak warga melaporkan banyaknya kanguru di sekitar Queensland barat dalam keadaan lemah dan kurang energi. Hujan yang turun semalaman sebenarnya bisa membantu dalam jangka pendek.
Chad McLachlan, salah satu pekerja yang bertugas mengangkut bangkai-bangkai kanguru, mengatakan jumlah kanguru di daerah itu telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Sementara tidak cukup banyak air atau pakan bagi mereka semua.
"Mereka mati karena kelaparan," kata McLachlan baru-baru ini. "Setiap paginya, kami menarik bangkai dari bawah bangunan dan mesin."
Menurutnya pemandangan ini benar-benar menyedihkan, terutama melihat kanguru muda yang sekarat.
"Apalagi melihat kanguru yang lebih tua, mereka bahkan terlalu lemah untuk melompat."
Polisi bahkan telah meminta untuk menyuntik mati beberapa kanguru.
"Kita terpaksa melakukannya. Ini adalah kawasan penduduk, jadi kita tidak bisa menembak kanguru, tapi kami tidak tega, sehingga harus meminta polisi untuk melakukannya," ujar McLachlan.
Ia pun mengatakan kanguru telah menghancurkan beberapa kebun milik warga di kawasan Ilfracombe. Mereka memakan apa pun yang ditemukan, bahkan menggali tanaman dari pot.
Pemerintah di kawasan Longreach mengatakan sedang mempertimbangkan apa yang harus dilakukan mengenai masalah kanguru ini, karena jumlah mereka yang masih banyak dan menimbulkan masalah bagi warga.
Sementara itu salah satu peternak di kawasan Longreach, Peter Clark telah melihat kanguru mati di beberapa tempat dalam keadaan terjebak di bendungan.
"Saya pergi ke salah satu bendungan yang telah lama kering, biasanya saya menembak 10 kanguru setiap kali pergi keluar," kata Clark.
"Jika turun hujan atau sedikit badai, lebih dari setengah dari mereka akan mati juga, mereka akan binasa," jelas Clark.
Tahun ini, Clark telah membasmi cukup banyak kanguru, tentunya dengan izin dari Pemerintah Queensland. Tapi ia mengatakan bahwa apa yang dilakukannya tidak bisa mencegah wabah kelaparan bagi para kanguru.
Sementara itu di kawasan Ilfracombe, Yvonne Wills adalah warga yang mencoba memelihara dan merawat kanguru dan 'joey' atau bayi-bayi kanguru di pekarangan rumahnya.
Penduduk setempat sampai menyebut Yvonne sebagai "the Roo lady" atau wanita kanguru.
"Mereka [kanguru] merasa putus asa, mereka bisa makan apa saja, termasuk sampah, kertas, bahkan mencoba plastik," jelasnya.
Menurutnya ia telah melakukan pengawasan terhadap populasi lokal dan telah melihat sekelompok kanguru yang hidup di pagi hari, tapi kemudian menghilang di sore hari.
"Benar-benar sedih melihatnya," ujarnya. "Saya peduli dengan kehidupan liar satwa, dan tidak hanya kanguru, ada pula beberapa burung-burung yang sebelumnya belum pernah datang ke rumah saya."