Rabu 01 Apr 2015 04:14 WIB

Bantuan Kemanusiaan Suriah Capai Rp 49 Triliun

Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmed al-Sabah (kanan) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon (kiri) menghadiri Konferensi Kemanusiaan Internasional Ketiga untuk Suriah di Istana Bayan, Selasa (31/3) 2015
Foto: reuters
Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmed al-Sabah (kanan) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon (kiri) menghadiri Konferensi Kemanusiaan Internasional Ketiga untuk Suriah di Istana Bayan, Selasa (31/3) 2015

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Sejumlah donor internasional menjanjikan bantuan 3,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 49,68 triliun untuk Suriah. Saat ini Suriah tengah mengalami krisis kemanusiaan yang sebagian orang menilai ini adalah bencana terburuk yang terjadi pada zaman modern. Sekretari Jenderal PBB Ban Ki Moon mengatakan empat dari lima warga Suriah hidup dalam kemiskinan dan penderitaan.

"Rakyat Suriah adalah korban bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah kekinian," kata Ban saat menghadiri penutupan "Third International Pledging Conference for Syria".

Bantuan terkumpul dalam pertemuan ketiga untuk Suriah itu hampir menyamai hasil dua pertemuan sebelumnya, yang mencapai 3,9 miliar dolar AS. Ban mengatakan 16 juta warga Suriah membutuhkan bantuan, terutama lima juta yang tinggal di wilayah sulit dijangkau akibat terjebak di tengah pertempuran.

Pendonor terbesar adalah Uni Eropa yang akan membantu sebanyak 1,2 juta miliar dolar AS. Sementara itu Kuwait, Amerika Serikat, dan sejumlah organisasi sipil masing-masing sekitar 500 juta dolar AS. Kontribusi besar lain muncul dari Inggris (150 juta dolar AS), Uni Emirat Arab (100 juta dolar AS) dan Norwegia (93 juta dolar AS). 

Pekan lalu, Ban mengatakan bahwa perang di Suriah telah memaksa 7,6 warga Suriah mengungsi dan 3,9 juta lainnya harus mencari perlindungan di negara lain. Sejak dimulainya konflik pada 2011, sudah 215.000 orang menjadi korban tewas. Mengingat kondisi itu, PBB berharap dapat mengumpulkan bantuan senilai 8,4 milyar dolar AS pada 2015 untuk membiayai misi di Suriah. Sebanyak 5,5 milyar dolar AS akan diperuntukkan bagi pengungsi sementara sisanya untuk warga yang terjebak di tengah perang.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Qatar, Khalid al-Attiyah mengusulkan bantuan khusus untuk pendidikan anak-anak Suriah. Diantara penerima bantuan itu adalah Yordania dan Lebanon yang saat ini menampung hampir 2,5 juta pengungsi dari Suriah. Selama tiga tahun terakhir, Kuwait  selalu menggelar konferensi bantuan untuk Suriah dan berhasil mengumpulan hampir delapan miliar dolar AS.

Konferensi pada Selasa ini dihadiri oleh perwakilan dari hampir 80 negara yang didahului oleh pertemuan sejumlah organisasi non-pemerintah. Lembaga-lembaga itu berhasil mengumpulkan bantuan senilai 506 juta dolar AS.

"Jika bantuan yang dibutuhkan tidak berhasil tercapai, maka resiko bencana kemanusiaan yang berbahaya dan mengerikan akan semakin besar," kata Abdullah al-Maatuq, utusan khusus PBB untuk urusan kemanusiaan.

 

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement