REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA -- AS berharap Angkatan Laut Jepang segera dibebaskan untuk berperan lebih aktif di Pasifik dan sekitarnya. Saat ini Jepang masih membagi tugas dalam isu-isu keamanan regional tersebut.
Wakil Adm Robert Thomas, komandan Armada Ketujuh AS berharap revisi menuju persetujuan parlemen Jepang akan memudahkan angkatan laut Jepang dan AS untuk bekerja sama lebih baik di Samudera Hindia dan Pasifik juga dalam latihan multilateral di seluruh wilayah.
Pedoman yang diusulkan penting bagi AS karena Jepang adalah sekutu terdekat AS dan paling kuat di Asia. Jepang sudah menggeser prioritas pertahanan dari utara sampai dekat Rusia ke Laut Cina Timur.
Jepang mendirikan unit amfibi mirip dengan Marinir AS untuk merespon dengan cepat setiap invasi ke pulau tersebut. Jepang juga berencana meningkatkan pertahanan udara dengan F-35, sebuah pesawat tempur siluman dan drone Global Hawk.
Salah satu tujuan strategis untuk Jepang dan AS adalah memungkinkan Jepang berpartisipasi dalam apa yang dikenal dengan kolektif membela diri. Itu artinya bantuan sekutu bisa datang saat terjadi penyerangan langsung atau tidak langsung ke Jepang atau militernya.
"Mereka memiliki kapasitas dan kemampuan di perairan internasional dan wilayah udara internasional di mana saja di dunia. Itulah poin penting," katanya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta para prajuritnya waspada terhadap perluasan militer Cina. Ia juga menjadi pendukung utama dalam pelonggaran pembebasan pasca perang militer Jepang.