REPUBLIKA.CO.ID, Dengan memanfaatkan teknologi Apps, Australia untuk pertama kalinya akan melakukan sensus tikus. Sensus unik ini bertujuan untuk menyediakan data bagi petani mengenai jumlah populasi hewan pengerat tikus di wilayahnya sebelum mereka mulai melakukan penanaman.
Sensus tikus ini akan diselenggarakan oleh oleh Pusat Kerjasama Riset Hewan Invasif dan Riset bij-bijian serta Kerjasama Pembangunan mulai tanggal 13 April hingga 19 April mendatang.
Sensus ini bertujuan unutk menyediakan data bagi petani mengenai kegiatan tikus di lahan pertanian dengan menggunakan aplikasi ponsel khusus yang dinamakan Mouse Alert.
Dengan aplikasi ini, peneliti meminta petani memberikan informasi mengenai kegiatan tikus di lahan pertanian mereka dengan menjawab 4-5 pertanyaan yang tersedia di aplikasi itu.
Peneliti CSIRO, Steve Henry mengatakan terlepas dari kegiatan tikus saat ini tengah meningkat atau menurun, informasi ini sangat penting diketahui para petani yang akan segera memasuki masa tanam di lahan pertaniannya.
"Sangat sulit buat peneliti untuk melakukan perhitungan di seluruh negara bagian untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, oleh karena itu kita berusaha meminta petani untuk memberitahu kita apa yang terjadi dengan kegiatan tikus di pertanian mereka karena informasi itu memungkinkan kita menggunakan data yang terkumpul untuk mendapatkan skala yang lebih luas dari yang pernah kita gunakan sebelumnya,' katanya.
"Kegiatan ini juga akan berharga sebagai basis data sehingga kita bisa menjadikannya sebagai rujukan ketika melakukan pengawasan atau monitoring kegiatan tikus pada masa-masa penting dalam kalender pertanian di sepanjang tahun. misalnya semasa tahapan benih mulai tumbuh di musim dingin dan musim semi, sehingga petani dapat mengetahui ukuran dan tingkat berkembang biakanya tikus sebelum tiba masa panen,"
Populasi hama tikus di Australia sangat beragam, namun Australia Selatan tercatat sebagai kawasan yang paling tinggi kegiatan hama tikusnya. Bahkan tahun 2014 lalu disebut-sebut sebagai tahun wabah tikus terburuk dimana diperkirakan ada 4.000 ekor tikus per hektar tanah di beberapa wilayah di Australia Selatan.
Kawasan New South Wales dan Victoria tercatat sebagai negara bagian dengan populasi tikus terendah.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement