Rabu 08 Apr 2015 23:14 WIB

Australia Nyatakan Perang Terhadap Epidemi Narkoba

Red:
 PM Tony Abbott meluncurkan satuan kerja nasional untuk memberantas peredaran dan penggunaan methamphetamine.
Foto: AAP
PM Tony Abbott meluncurkan satuan kerja nasional untuk memberantas peredaran dan penggunaan methamphetamine.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Tony Abbott meluncurkan satuan tugas (satgas) nasional untuk memerangi penyebaran dan penggunaan narkoba. Narkoba dimaksud khususnya jenis methamphetamine (sabu), yang disebut-sebut sudah mencapai tahap epidemi.

Satgas ini akan dipimpin mantan komisioner Kepolisian Negara Bagian Victoria Ken Lay, dengan kewenangan memberantas penggunaan, penjualan, pembuatan dan impor narkoba di seluruh Australia.

Satgas ini akan membuat strategi nasional pemberantasan narkoba yang akan disampaikan ke PM Tony Abbott pertengahan tahun ini juga.

PM Abbott mengatakan, setiap negara bagian harus mendekati persoalan narkoba ini secara serius. "Sebagai warga negara dan sebagai orangtua, saya khawatir atas apa yang terjadi di jalanan dan di rumah kita," katanya baru-baru ini.

"Narkoba jenis sabu jauh lebih adiktif dibandingkan jenis lainnya. Juga jauh lebih merusak," tambah PM Abbott.

Asisten Menteri Kesehatan Fiona Nash dan Menteri Kehakiman Michael Keenan akan menjadi penasehat satgas sekaligus bertanggung jawab atas respon pemerintah terhadap isu ini.

Menurut Menteri Keenan, satgas akan melihat dampak penggunaan narkoba ini serta sisi permintaannya. "Ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah," jelasnya.

Bulan lalu Komisi Kejahatan Australia merilis laporan mengenai meningkatnya perilaku kejahatan akibat penggunaan narkoba.

Dikatakan, methamphetamine merupakan narkoba paling berbahaya dan dengan harganya yang mahal telah menyebabkan banyak sindikat kejahatan internasional menyelundupkannya ke Australia.

"Kita melihat kematian akibat sabu setiap harinya, kejahatan yang disertai kekerasan, serta jenis kejahatan lainnya terkait sabu," kata CEO Komisi Kejahatan Australia Chris Dawson.

Sementara itu Angkatan Laut Australia didesak untuk mengubah kebijakan setelah sebuah investigasi ABC mengungkap terjadinya aksi bunuh diri sejumlah prajurit AL.

ABC menemukan setidaknya enam prajurit dan bekas prajurit yang meninggal dunia, lima karena bunuh diri serta seorang karen overdosis narkoba.

Kematian mereka mengungkap adanya penggunaan sabu di markas AL di Australia Barat serta di atas kapal perang, serta kebiasaan minum miras sudah menjadi pemandangan biasa.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement