Kamis 09 Apr 2015 21:04 WIB

SBY Akan Bagi Pengalaman Kepresidenannya di Perth

Red:
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Perdana Menteri Tony Abbott ketika keduanya masih menjabat.
Foto: abc news
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Perdana Menteri Tony Abbott ketika keduanya masih menjabat.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi pembicara utama dalam Forum Kepemimpinan In the Zone di University of Western Australia di Perth 1 Mei mendatang.

Selain SBY, dalam forum sehari itu juga akan tampil Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop yang daerah pemilihannya adalah Australia Barat, dan Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett.

Menurut keterangan Sonia Nolan, media manajer In The Zone kepada wartawan ABC, dalam forum ini SBY akan menjelaskannya pengalamannya selama 10 tahun menjadi Presiden Indonesia, dalam hubungannya dengan Australia.

Dalam keterangan persnya, Rektor UWA Professor Paul Johnson mengatakan merupakan kehormatan besar bagi SBY berkenan menghadiri Forum In the Zone. Forum ini sudah diselenggarakan untuk kelima kalinya dalam peran Universitas Western Australia sebagai universitas global yang berkedudukan di kawasan Asia.

"IN the Zone dibuat untuk memperkuat pemikiran dan pemahamam dimana letak masa depan Australia dan peran kami di kawasan Asia Pasifik." kata Prof Johanson baru-baru ini.

"Kedatangan SBY menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Australia dan Indonesia, dimana Wester Australia memiliki hubungan dagang erat dengan Indonesia, dan adanya lebih dari 15 ribu mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Australia termasuk 124 di antaranya di UWA." lanjut Prof. Johanson.

Sebelumnya dalam Forum In the Zone ini pernah juga tampil Prof Boediono, Wakil Presiden Indonesia di masa periode kedua pemerintahan SBY.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement