Senin 13 Apr 2015 21:25 WIB

Australia Upayakan Pemulangan Pencari Suaka Asal Iran

Red:
 Menlu Julie Bishop dalam sebuah pertemuan PBB. Ia dijadwalkan tiba di Iran pekan ini, untuk melobi pemerintah Iran.
Foto: abc news
Menlu Julie Bishop dalam sebuah pertemuan PBB. Ia dijadwalkan tiba di Iran pekan ini, untuk melobi pemerintah Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Warga keturunan Iran di Australia mengecam upaya pemerintah untuk mencapai kesepakatan dengan Teheran guna mengembalikan pencari suaka asal Iran yang gagal terdaftar sebagai pengungsi.

Selama ini, Pemerintah Iran tak menerima pencari suaka yang gagal. Tapi akhir pekan lalu, Perdana Menteri Tony Abbott menegaskan, Australia sedang mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Iran untuk mengubah kebijakan itu.

"Sangat penting agar orang yang tak terdaftar sebagai pengungsi untuk pulang ke negara asalnya. Inilah yang akan kami bicarakan dengan pemerintah Iran, yakni mengembalikan mereka ke Iran," kata PM Abbott baru-baru ini.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop dijadwalkan tiba di Iran pekan ini, untuk melakukan pembicaraan.

Tapi warga keturunan Iran di Australia mengatakan, memaksa pencari suaka untuk kembali ke Iran sama saja dengan hukuman mati. Mereka telah mengajukan permohonan kepada PM Abbot dan Menlu Bishop untuk mempertimbangkan kembali langkah mereka.

Salah seorang di antara warga adalah Naz Almazi, 22 tahun. Ia dan keluarganya melarikan diri dari Iran dua tahun lalu, karena takut adanya penganiayaan akibat pandangan politik mereka.

Naz saat ini memiliki visa sementara di Melbourne, setelah menghabiskan empat bulan di sebuah pusat detensi. Ia ketakutan dirinya akan dikirim ke penjara atau disiksa jika ia kembali ke Iran.

"Julie Bishop dan Tony Abbott, tolong jangan buat kami mati, Anda akan menghukum mati kami dengan mengirimkan kami kembali ke Iran," pinta Naz.

Ia menuturkan, "Saya bisa katakan bahwa hal minimum yang akan mereka lakukan adalah membawa saya ke penjara, tetapi tindakan maksimum yang bisa dilakukan adalah penyiksaan – bisa saja pemerkosaan, bisa tak jelas, itu akan menjadi segala sesuatu yang Anda tahu dan segala sesuatu yang Anda tidak tahu."

Naz mengatakan, penting bagi warga Australia untuk memahami bahwa hanya karena klaim suaka seseorang ditolak, bukan berarti mereka aman dari penganiayaan.

"Itu tergantung pada pengadilan, itu tergantung pada hakim, itu tergantung pada apakah Anda memiliki pengacara, itu tergantung pada apakah Anda sudah siap, jika Anda bisa berbicara dengan jelas atau tidak," sebutnya.

Ia menambahkan, "Jika mereka mendeportasi mereka ke Iran, siapa yang bisa menjamin bahwa pemerintah Iran tak akan menggantung mereka atau menyiksa mereka, karena itulah situasi saat ini dari pemerintah Iran.”

"Mereka tak peduli berapa usiamu, mereka hanya melakukan apa yang mereka inginkan pada Anda," sambungnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement