Selasa 14 Apr 2015 16:02 WIB

Keluarga Penculikan Massal Nigeria Yakin 200 Siswi Masih Hidup

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Para perempuan yang ditawan Boko Haram.
Foto: Reuters
Para perempuan yang ditawan Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Keluarga korban penculikan massal 200 siswi yang diculik oleh militan Boko Haram setahun lalu berkeyakinan bahwa gadis-gadis tersebut masih dalam kondisi hidup.

"Kami yakin bahwa gadis-gadis yang masih hidup," kata Abana kepada Aljazirah, Selasa (14/4).

Dua orang keponakan dari Abana, menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Ia pun sangat menyesalkan lambannya respon pemerintah saat itu, Goodluck Jonathan yang tidak secara cepat melakukan tindakan untuk membebaskan para siswi.

"Itu ditangani dengan cara yang buruk," ucapnya.

Presiden Nigeria terpilih, Muhammadu Buhari berjanji akan melakukan segala upaya untuk membebaskan lebih dari 200 siswi yang diculik oleh militan Boko Haram setahun yang lalu. Meskipun sampai saat ini mereka masih belum diketahui keberadaannyan.

"Pemerintah saya akan melakukan segala daya untuk membawa mereka pulang," ujar Buhari.

Buhari, yang memenangkan pemilihan presiden dua pekan lalu mengatakan pemerintahannya akan melakukan segala sesuatu yang bisa mengalahkan kelompok militan Boko Haram.

Perlu diketahui, tepat setahun yang lalu kelompok militan Boko Haram menculik gadis-gadis dari sebuah sekolah menengah di Chibok. Penculikan tersebut menarik perhatian internasional terhadap krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh upaya Boko Haram untuk mendirikan kekhalifahan di Nigeria.

Presiden sebelumnya Goodluck Jonathan dianggap lambat dalam pencarian gadis-gadis tersebut. Karena, menurut Jonathan, bila penyelamatan dilakukan tergesa-gesa akan mempertaruhkan nyawa para gadis yang bisa saja langsung dibunuh oleh kelompok militan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement