Rabu 15 Apr 2015 04:49 WIB

UNESCO: Indonesia Bisa Tangkal Islamofobia dan Ekstremisme

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.
Foto: AP Photo
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Badan PBB untuk Bidang Pendidikan, Sains, dan Budaya (UNESCO) menyatakan, Indonesia memegang peranan besar untuk skala global. Terutama, peran yang berkaitan dengan penangkalan Islamofobia dan ekstremisme atas nama agama melalui pendidikan.

Dilasir dari New Straits Times, Deputi Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan, UNESCO menilai Indonesia dan Malaysia sebagai model bagi masyarakat beragama yang harmonis. Yakni, ketika kalangan Muslim dan non-Muslim bisa menyebarkan paham kedamaian melalui pendidikan.

"UNESCO menginginkan agar Malaysia dan Indonesia menunjukkan kepada dunia pendidikan Islam yang sesungguhnya. Tidak lagi bisa disematkan dengan label ISIS," kata Tan Sri Muhyiddin kepada New Straits Times, Selasa (14/4).

Dalam pertemuan dengan Dirjen UNESCO Irina  Bokovka, pemerintah Malaysia sudah menerima maksud UNESCO itu. Dikatakannya, Dirjen UNESCO meyakinkan, dua pemerintah negara kawasan Asia Tenggara ini, metode pengajaran agama di masing-masing negara bisa mempromosikan paham kebaikan dan toleransi secara efektif.

"Kedua negara layak memimpin bidang pengajaran Islam dunia," kata Muhyiddin, yang juga Menteri Pendidikan Malaysia itu, seperti dikutip New Straits Times.

Muhyiddin menambahkan, di satu sisi, Indonesia terkenal sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Namun di sisi lain, menurut dia, Malaysia juga terkenal akan sikap moderatnya. Dengan begitu, penilaian UNESCO dapat diwujudkan secara lebih komprehensif bila kedua negara dapat saling bekerja sama.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement