Selasa 21 Apr 2015 09:55 WIB

Menuju Suriah, Keluarga Inggris Ini Ditangkap di Turki

Rep: C07/ Red: Erik Purnama Putra
Keluarga Asif Malik asal Inggris ditangkap di Turki.
Foto: Telegraph
Keluarga Asif Malik asal Inggris ditangkap di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Satu keluarga dari Inggris ditangkap di Turki dalam perjalanan mereka ke Suriah. Asif Malik (31 Tahun) bersama istrinya Sara Kian (29) dan empat anaknya  tertangkap di CCTV menaiki feri lintas-channel dari Dover awal bulan ini.

Polisi Lembah Thames percaya bahwa mereka tiba di Calais, Prancis, sebelum melakukan perjalanan ke selatan melalui Eropa dalam upaya untuk melarikan diri ke Suriah.

Pejabat keamanan Turki menyatakan pada hari Senin (20/4) pasangan itu telah ditangkap di Ankara dan saat ini dalam tahanan dengan empat anak mereka, putri Zoha, tujuh, dan tiga putra Essa, empat, Zakariva, dua, dan Yahya, salah satu

Sebelumnya, pihak berwenang Inggris telah mengatakan tidak pernah menyarankan keluarga di Inggris untuk ikut berpartisipasi melakukan setiap pertempuran di Suriah, dan tidak jelas apakah mereka bersimpati kepada ISIS atau Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Saat mengetahui Sara bersama keluarganya pergi ke Suriah, kerabat Sara langsung mendesak untuk nisa menghubungi Kian. "Kami ingin mendorong Anda, Sara dan Asif, untuk melakukan kontak dengan kami dan biarkan kami tahu bahwa Anda dan anak-anak yang aman," kata kerabat dalam sebuah pernyataan.

"Sara, kami ingin membiarkan Anda tahu bahwa kami mengasihi Anda - kami merindukanmu, Asif dan cucu. Anda tidak dalam kesulitan, kita tidak marah atau kesal, dan kami hanya ingin kau pulang dengan selamat."

Polisi Lembah Thames mengatakan bahwa keluarga Malik yang terakhir terlihat pada Selasa 7 April, tetapi hanya dilaporkan hilang ke polisi Kamis lalu, 16 April. Mereka diketahui naik feri dari Dover ke Calais di 00:30 pada hari Rabu, 8 April.

Sebelumnya Daily Mail, mengungkapkan bagaimana Malik digambarkan melambaikan bendera mendukung ISIS pada demonstrasi di London tahun lalu. Dalam foto tersebut ia memegang tanda pro-ISIS di protes terhadap penangkapan kebencian pengkhotbah Omar Bakri Muhammad Mei tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement