REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan negara-negara equator dan kawasan Asia Afrika merupakan masa depan dunia. Hal itu sesuai dengan segala potensi sumber daya manusia dan juga potensi ekonomi yang ada. Kerja sama Asia Afrika, kata Presiden, penting untuk menciptakan kawasan yang maju dan sejahtera benar-benar terwujud.
"Melalui forum ini saya ingin sampaikan keyakinan kita masa depan dunia ada di equator, masa depan kita di dua benua Asia dan Afrika," kata Presiden Joko Widodo saat membuka Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Rabu (22/4).
Kepala Negara memandang saat ini dalam kerja sama internasional dan arsitektur politik internasional masih terjadi ketidakadilan dan ketimpangan antar kawasan. "Dunia sekarang ini masih penuh dengan ketidakadilan, tantangan baru (mewujudkan kerja sama internasional-red) berdasarkan keadilan, kesetaraan," kata Presiden.
Selain dalam arsitektur politik global, ketimpangan juga terjadi dalam hubungan ekonomi dan bidang-bidang lainnya sehingga menghambat kemajuan negara-negara Asia Afrika. "Untuk melakukan reformasi arsitektur global, membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif," katanya.
Kepala Negara menegaskan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga salah satu kekuatan ekonomi dunia siap bekerja sama dengan semua negara. Terutamadengan negara Asia Afrika untuk mewujudkan tata hubungan global yang lebih adil dan seimbang.
"Indonesia siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita itu hari ini dan besok kita berkumpul di Jakarta untuk menjawab tantangan. Hari ini dan besok dunia menanti langkah kita dengan membawa bangsa Asia Afrika berdiri sejajar (dengan bangsa lain-red)," kata Presiden.