Rabu 22 Apr 2015 21:16 WIB

Palang Merah Minta Warga Australia Sumbangkan Plasma Darah

Red:
 Salah satu mobil layanan Palang Merah dimana warga bisa memberikan darah mereka di Canberra
Foto: abc news
Salah satu mobil layanan Palang Merah dimana warga bisa memberikan darah mereka di Canberra

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Lembaga kemanusiaan Palang Merah di Ibu Kota Australia, Canberra, mendesak mereka yang sudah berdonor darah untuk menyumbangkan plasma darah. Imbauan ini dilakukan karena meningkatnya kebutuhan plasma yang digambarkan sebagai "emas cair" tersebut.

Sally Gavin dari Layanan Darah Palang Merah mengatakan saat ini donor darah di Canberra cukup stabil, namun ada kebutuhan meningkat akan plasma darah.

"Kebutuhan terus berubah, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami memerlukan lebih banyak plasma," kata Gavin baru-baru ini.

Gavin mengatakan plasma yang dikumpulkan oleh Palang Merah bisa digunakan untuk 18 kegunaan medis berbeda.

"Plasma bisa digunakan untuk menangani berbagai kondisi untuk berbagai kasus seperti korban kebakaran, pasien kanker, dan mereka yang mengalami trauma," kata Gavin.

Dikatakan, plasma bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat imunitas. Pihak Palang Merah sedang mencari cara baru menggunakan plasma dan berbagai komponennya untuk berbagai terapi.

"Kami menyebutkanya emas cair karena bisa menyelamatkan begitu banyak orang," jelasnya.

Menurut Sally Gavin, mendonorkan plasma memerlukan waktu lebih lama dibandingkan melakukan donor darah, namun donasi plasma bisa dilakukan lebih sering.

"Donasi plasma sangat berbeda dengan donasi darah. Diperlukan waktu 30 menit lebih lama dibandingkan donor darah biasa. Dalam proses ini, sebenarnya anda mendapat kembali sel darah merah, yang membawa oksigen," jelasnya.

"Dengan itu sebenarnya kadar besi dalam darah anda tidak berkurang, sehingga anda bisa memberikan donor plasma lebih sering, setiap dua minggu sekali," kata Gavin.

Dan sekarang proses untuk mengecek siapa saja yang bisa memberikan darah atau plasma semakin canggih.

Menurut Gavin, ada beberapa kemungkinan seseorang tidak bisa memberikan darah mereka." kata Gavin.

"BIla anda pernah tinggal di Inggris antara tahun 1980 sampai 1996 selama lebih dari enam bulan, maka anda tidak akan boleh memberikan darah di Australia," kata Gavin, mengacu pada penyakit sapi gila yang melanda Eropa pada masa itu.

Ia menambahkan, selain itu ada pula pengecekan lebih lanjut bagi mereka yang bepergian ke negara yang ada malarianya.

"Mereka ini tidak bisa memberikan darah, namun mereka  bisa memberikan plasma, karena malaria berada dalam sel darah mereka, bukan di plasma," katanya.

"Mereka yang bertato juga mungkin tidak bisa menjadi donor dan anda harus sehat," tambah Gavin.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement