REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Senegal berkomitmen akan mengirim 2.100 tentara ke Arab Saudi sebagai bagian dari koalisi internasional memerangi pemberontak Houthi di negara tetangga, Yaman. Presiden Senegal Macky Sall, mengatakan kalau setelah kembali dari kunjungan ke Arab Saudi bulan lalu, ia sedang mempertimbangkan permintaan Arab Saudi tersebut.
Arab Saudi, eksportir minyak dunia dan saingan daerah Muslim Sunni Iran, menganggap pasukan Houthi merupakan ancaman bagi keamanan, atas Yaman yang mulai memajukan seluruh negeri pada bulan September.
"Koalisi internasional bertujuan untuk melindungi dan mengamankan tempat-tempat suci Islam, Madinah dan Mekkah," kata Menteri Luar Negeri Senegal Mankeur Ndiaye, Senin (4/5).
"Presiden, telah memutuskan untuk merespons positif permintaan ini dengan mengerahkan kontingen dari 2.100 laki-laki di tanah suci Arab Saudi," jelas Ndiaye.
Koalisi ingin mengembalikan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, termasuk delapan negara-negara Arab lain dan menerima dukungan logistik dari Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi menuturkan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, kalau aliansi sedang mempertimbangkan untuk menghentikan serangan udara di daerah tertentu di Yaman untuk memungkinkan pasokan kemanusiaan. PBB menyebut kalau situasi kemanusiaan di Yaman telah putus asa setelah minggu pemboman.
Senegal sebelumnya mengerahkan pasukan ke Arab Saudi sebagai bagian dari aliansi pimpinan AS selama Perang Teluk melawan Irak, ketika 92 tentara yang tewas dalam kecelakaan sebuah pesawat transport Saudi pada tahun 1991.