REPUBLIKA.CO.ID, SELANDIA BARU -- Kebiasaan memberikan makanan pada burung-burung liar di halaman Anda ternyata berdampak buruk pada kelangsungan spesies burung liar. Sebuah penelitian menunjukkan akibat kebiasaan ini spesies burung asli menjadi menurun sementara spesies burung yang diperkenalkan justru semakin meningkat.
Temuan ini bersumber pada riset terpanjang mengenai masalah ini yang telah diterbitkan pekan ini dalam Jurnal Prosiding National Academy of Sciences.
"Di Selandia Baru, lebih dari dua dari lima rumah memberi makan burung setiap hari, sehingga skala pemberian makanan ini sangat besar," kata Josie Galbraith, seorang mahasiswa PhD dalam ilmu biologi, dari Universitas Auckland baru-beru ini.
"Dalam penelitian sebelumnya kami memperkirakan bahwa lebih dari lima juta potong roti telah diberikan kepada burung setiap tahunnya."
Untuk menyelidiki dampak dari praktek ini Galbraith dan rekan melakukan percobaan yang berlangsung hampir selama dua tahun di halaman belakang dari 23 rumah tangga di Auckland.
Sebelas dari rumah tangga yang terlibat dalam penelitian ini memberikan makanan berupa roti atau biji-bijian kepada burung liar setiap harinya, sementara rumah tangga yang lainnya tidak memberikan makanan kepada burung-burung liar di kawasan itu.
Para peneliti memonitor populasi burung sebelum, selama dan setelah pemberian makanan dan mengetahui hasil yang mengejutkan.
"Hal utama yang kami temukan adalah ada beberapa spesies burung yang diperkenalkan menjadi lebih dominan di kawasan itu," katanya.
"Kami melihat ada penurunan keragaman spesies alami di kawasan itu dan sebaliknya ada peningkatan besar pada spesies burung yang diperkenalkan di kawasan tersebut,"
Secara khusus, para peneliti menemukan peningkatan burung gereja rumahan yang berasal dari Eropa, dan burung merpati tutul berasal dari Asia.
Dan mereka menemukan sebuah penurunan yang signifikan burung pemakan serangga asli Australia, warbler abu-abu.
"Burung-burung ini menjadi terusir dari kawasan itu dan terpaksa harus menemukan makanan mereka di tempat lain."
Galbraith mengatakan spesies burung yang diperkenalkan senang melahap roti dan benih yang diberikan oleh warga di halaman belakang rumah mereka.
"Dengan memberikan mereka makanan tambahan, Anda mungkin akan membantu mereka bertahan di musim dingin dan Anda mungkin akan membantu lebih banyak anak burung yang dapat bertahan hidup, jadi ada potensi kita mendukung populasi yang lebih besar dari burung ini di kota-kota tempat kita tinggal."
Sementara burung Warbler abu-abu asli, bagaimanapun, adalah pemakan yang lebih pemilih, mereka kurang suka berteman dengan manusia dan lebih memilih mencari makan dengan tenang sendirian, kata Galbraith.
"Mendapati ada 80 ekor burung pipit dalam satu kawasan yang sama dengan mereka, padahal burung warbler abu-abu harus berusaja mencari makanan mungkin telah membuat mereka cukup kesulitan untuk mencari makanan secara efisien," katanya.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement