REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah surat kabar investigasi Rusia, Nevaya Gazeta yang terbit Rabu (6/5) mengatakan jatuhnya pesawat Malaysian Airlines MH17 akibat tembakan rudal pasukan Ukraina. Laporan berdasarkan hasil invetigasi tersebut juga menyebut rudal yang digunakan buatan rusia.
Namun, hingga kini laporan tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya oleh Reuters. Meski demikian, laporan Nevaya Gazeta menambah teori jatuhnya pesawat MH17.
Sebelumnya, teori yang paling banyak dipercaya publik adalah MH17 ditembak jatuh jet tempur Ukraina. Masing-masing pihak dalam konflik di timur Ukraina tetap saling menuduh terlibat dalam tragedi itu.
"Hal yang paling mungkin terjadi adalah penerbangan MH17 hancur di udara sebagai dampak rudal BUK-M1, " demikian tulis Novaya Gazeta.
Laporan yang diterbitkan dalam satu surat kabar secara penuh tersebut sebagian besar didapat dari sumber terbuka. Laporan juga menyebutkan perkiraan posisi penembakan dan posisi penempatan rudal BUK.
Sebelumnya, jaksa Belanda juga memaparkan teori yang hampir sama. Dalam teori disebutkan, pesawat MH17 terkena rudal BUK yang ditembakkan dari daerah separatis.
Para pejabat Rusia, yang awalnya mengatakan, pesawat itu terkena jet tempur Ukraina menyangkal tuduhan NATO dan Ukraina bahwa Moskow telah membekali pemberontak dengan senjata berat dan tentara.
Novaya Gazeta, yang sering kritis terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin ini mengatakan tampaknya ada laporan yang disusun oleh Rusia untuk dikirim kepada peneliti Belanda.
"Laporan ini tidak berakhir dan hal itu menimbulkan keraguan baru dan pertanyaan-pertanyaan baru," tulis koran tersebut.