Ahad 10 May 2015 13:50 WIB

Polisi Victoria Belum Ketahui Target Serangan Rencana Teror di Melbourne

Red:
Tim gegana dari Kepolisian Victoria dan Federal menemukan sejumlah alat yang telah dimodifikasi sebagai alat peledak di sebuah rumnah di Greenvale.
Foto: abc news
Tim gegana dari Kepolisian Victoria dan Federal menemukan sejumlah alat yang telah dimodifikasi sebagai alat peledak di sebuah rumnah di Greenvale.

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Kepolisian Victoria meminta masyarakat Melbourne tetap tenang pascapenangkapan seorang remaja di Melbourne Utara yang diduga tengah merencanakan serangan teror dalam sebuah event di Melbourne beberapa waktu mendatang. Polisi hingga kini belum mengetahui sasaran dari rencana teror tersebut.

Kepolisian Victoria mengatakan pihaknya telah mengamankan seorang remaja yang diduga akan merencanakan serangan teroris di Melbourne. Target sasarannya yakni pada event yang akan dilaksanakan pada beberapa hari mendatang.

Penjabat sementara Komisioner Polisi Victoria, Tim Cartwright mengatakan penyelidik tidak mengetahui target spesifik dari serangan terorisme yang diklaim oleh tersangka.
 
Namun remaja berusia 17 tahun itu telah melakukan sejumlah langkah untuk mempersiapkan alat peledak untuk menjalankan rencana terornya. Anak laki-laki itu dituduh terlibat dalam aksi mempersiapkan atau merencanakan tindakan terorisme, menyusul dilakukannya penangkapan besar-besaran di rumah keluarganya pada Jum’at malam.
 
Kepolisian federal dan negara bagian melakukan aksi gabungan menggerebek sebuah rumah dua lantai di Greenvale, Melbourne Utara, dalam rangka menggagalkan apa yang digambarkan kepolisian sebagai "ancaman kepada masyarakat".
 
Anak laki-laki itu ditangkap saat meninggalkan rumahnya dengan mobil dengan seorang wanita, sementara tiga orang di dalam rumah diberitahu untuk meninggalkan lokasi. Polisi diduga menemukan tiga buah bom rakitan setelah melakukan penggeledahan di rumah itu, serta bahan pembuatan bom lainnya.
 
Penjabat sementara Kepolisian Victoria, Komisaris Cartwright mengatakan anak itu bekerja sama dengan polisi dan dijadwalkan muncul di pengadilan besok. Ia mendesak semua warga Victoria untuk tetap tenang dan merangkul keragaman budaya negara.
 
"Ini merupakan event yang tertutup yang dilakukan oleh orang yang tertutup juga,” kata komisioner Cartwright baru-baru ini.
 
"Kita sangat perlu melanjutkan kehidupan sehari-hari seperti biasa,”
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement