REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Industri listrik Australia akan menjalani transformasi besar-besaran, dengan munculnya baterai penyimpanan murah bagi tenaga surya.
Bulan ini, miliarder asal AS, Elon Musk, salah satu pendiri perusahaan ‘PayPal’, meluncurkan baterai ion-lithium bernama ‘Powerwall’ yang diperkirakan masuk ke pasar Australia tahun depan. Harga baterai ini bandrol 5.500 dolar (atau sekitar Rp 55 juta).
Baterai ini dikembangkan bersamaan dengan mobil listrik Tesla yang revolusioner, yang diluncurkan akhir tahun lalu. "Anda benar-benar bisa mengemudi tanpa listrik. Anda bisa menggunakan panel surya Anda, isi kemasan baterai dan itulah yang Anda gunakan," jelas Elon baru-baru ini.
Analis keuangan bidang energi baru dari Bloomberg, Kobad Bhavnagri, mengatakan, baterai itu akan menimbulkan transformasi besar-besaran. "Mereka dilengkapi dengan PV (panel foto-volta) surya yang benar-benar memungkinkan konsumen untuk memiliki pembangkit listrik mereka sendiri," kemukanya.
Australia diharapkan menjadi salah satu pasar terbesar ‘Powerwall’ karena tingginya jumlah panel atap PV solar yang digunakan kompleks perumahan di sana.
Editor media ‘Renew Economy’, Giles Parkinson, mengatakan, ia memperkirakan adanya respon besar."Ini akan terjadi lebih cepat di Australia ketimbang tempat lain di dunia karena harga ecerannya tinggi. Kami membayar begitu banyak hanya untuk merebus air di kota, dan sekarang kami memiliki cara yang lebih murah untuk melakukannya,” ungkap Giles.