Rabu 27 May 2015 04:31 WIB

Ban Minta Pembicaraan Perdamaian Yaman Ditunda

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Taufik Rachman
Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: UN
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon memerintahkan penundaan pembicaraan damai Yaman.

Juru bicara Ban Ki-moon, Stephane Dujarric mengatakan, pembicaraan damai yang dijadwalkan pada Kamis (28/5) di Jenewa, Swiss telah ditunda menyusul permintaan dari pemerintah Yaman dan pihak lain untuk lebih banyak waktu untuk mempersiapkannya.

‘’Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon memerintahkan penundaan. Ban kecewa pembicaraan yang disponsori PBB tidak dimulai sesuai jadwal dan meminta semua pihak untuk berpartisipasi dengan itikad baik,’’ kata bicara Ban, Stephane Dujarric, Selasa (26/5) seperti dikutip dari Al Arabiya.

Ia mengklaim Ban secara aktif bekerja untuk mengadakan pembicaraan saat sedini mungkin. Pembicaraan itu dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran berat dan serangan udara Arab yang dipimpin terhadap kelompok pemberontak Houthi yang mengakibatkan negara ini kekurangan makanan dan bahan bakar.

Houthi mengatakan mereka akan berpartisipasi. Pemimpin milisi Houthi, Abdul-Malek al-Houthi telah menggambarkan pembicaraan sebagai satu-satunya solusi untuk perang. Pandangan al-Malek itu kemudian didukung oleh Sekjen PBB. Rencana pembicaraan damai ini adalah inisiatif besar pertama dari utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed.

Rencana itu diumumkan pekan lalu. Ahmed mengucapkan usulan itu setelah mengadakan pertemuan di Yaman dengan pemain politik yang bersaing. Ban kemudian meminta Ahmed untuk mempublikasi upaya ini kepada semua pihak dan negara-negara di kawasan dengan tujuan menghasilkan gencatan senjata yang komprehensif.

‘’Selain itu, dimulainya kembali dialog damai dan transisi politik yang tertib," kata Dujarric.

Ban mencatat eskalasi pertempuran di Yaman dan mendesak semua pihak untuk sadar terhadap penderitaan warga sipil Yaman yang disebabkan oleh keterlambatan pembicaraan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement