REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Mantan Jaksa Agung Delaware Beau Biden, putra Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat Joe Biden, meninggal di usia 46 tahun pada Sabtu waktu setempat setelah berjuang melawan kanker otak, demikian kata Wapres Biden.

"Seluruh keluarga Biden sedang berduka dengan kesedihan yang tidak bisa dijelaskan lewat kata-kata," kata Wapres Biden dalam keterangan tertulisnya yang dirilis oleh Gedung Putih.

"Kami tahu bahwa roh Beau akan hidup di dalam diri kita semua, khususnya melalui istrinya yang pemberani, Hallie, dan dua anak yang luar biasa, Natalie dan Hunter," katanya.

Tahun lalu, Beau Biden mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Delaware pada tahun 2016. Ia didiagnosis dengan kanker otak pada bulan Agustus tahun 2013 dan telah menjalani serangkaian operasi, radiasi, dan kemoterapi.

Setelah mendapat keterangan "bebas penyakit" pada bulan November tahun itu, kankernya kembali datang pada musim semi 2015, demikian informasi dari kantor wakil presiden. Beau berobat dan telah dirawat di rumah sakit pusat militer Walter Reed di luar Washington mulai bulan Mei. Keluarganya berada di dekatnya ketika ajal menjemput.

"Beau diwujudkan apa yang pernah dikatakan oleh ayahku, bahwa orang tua tahu anaknya sukses ketika pencapaian anak lebih tinggi daripada dirinya," kata Wapres Joe Biden. "Dalam kata-kata dari keluarga Biden: Beau Biden itu, cukup sederhana, pria terbaik yang pernah kita semua kenal."

Beau Biden sangat dekat dengan ayahnya dan kerap hadir di kampanye-kampanye politik sang ayah. Setelah delapan tahun sebagai Jaksa Agung di Delaware, Beau Biden bergabung dengan firma hukum investor "Grant & Eisenhofer" pada tahun 2015.

Ia pernah melakukan kunjungan selama setahun di Irak sebagai anggota dari Tentara Garda Nasional Delaware dan menjalani operasi di pusat kanker di Texas tahun lalu. Ia sempat terserang 'stroke' ringan pada tahun 2010. Presiden Barack Obama memuji sosok Beau Biden.

"Ia belajar hukum, seperti ayahnya, bahkan memilih sekolah hukum yang sama. Ia memilih menjadi pelayan publik, seperti ayahnya, bertugas di Irak dan sebagai Jaksa Agung Delaware," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika