Ahad 14 Jun 2015 22:44 WIB

Pemberontak Houthi Rebut Kota Dekat Perbatasan Arab Saudi

 Asap membumbung akibat ledakan yang terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dikuasai militan Houthi di kota Sanaa, Selasa (12/5). (EPA/Yahya Arhab)
Asap membumbung akibat ledakan yang terjadi di sebuah gudang persenjataan yang dikuasai militan Houthi di kota Sanaa, Selasa (12/5). (EPA/Yahya Arhab)

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemberontak Houthi merebut ibukota provinsi di Yaman utara dekat perbatasan Arab Saudi, kata warga, sehari menjelang pembicaraan perdamaian, yang ditaja Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Jenewa.

Pemberontak mengalami sedikit perlawanan saat mengambil alih kendali di al-Hazm, kota utama provinsi Jawf, kata warga dan sumber pejuang pendukung pemerintah setempat. Kota itu terletak sekitar 150 kilometer selatan perbatasan dengan Arab Saudi, yang memimpin serangan udara terhadap pemberontak dukungan Iran itu sejak akhir Maret.

"Ada sangat sedikit perlawanan dan Houthi berhasil merebut kota dan kompleks pemerintah daerah," kata Mubarak al-Abbadi, pejuang dengan milisi lokal Perlawanan Rakyat.

Kelompok bersenjata setempat, yang dikenal sebagai unit Populer Resistence (Perlawanan Populer) telah terbentuk di beberapa provinsi di Yaman untuk melawan pemberontak bersama pasukan yang setia kepada Presiden di pengasingan Abedrabbo Mansour Hadi.

Warga mengatakan bahwa pemberontak mengambil keuntungan dari perselisihan antara suku-suku bersenjata yang melindungi kota. Kantor berita Saba yang dikuasai pemberontak juga mengonfirmasi perebutan al-Hazm.

Pemberontak, yang bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, menyerbu ibukota Sanaa pada September dan sejak itu menguasai sebagian besar negara.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan pembicaraan Senin di Jenewa bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata, menyetujui rencana penarikan kelompok Houthi dan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pembicaraan telah dijadwalkan tetapi PBB mengatakan pembicaraan itu akan tertunda sehari karena keadaan yang tak terduga. Delegasi pemerintah yang diasingkan terbang ke Jenewa Sabtu, tapi perwakilan dari pemberontak dan Saleh belum melakukan perjalanan ke kota di Swiss itu.

Perwakilan dari Houthi dan Kongres Rakyat Saleh menolak untuk naik pesawat PBB dari Sanaa ke Jenewa pada Sabtu karena dijadwalkan berhenti di Jizan di Arab Saudi, kata seorang pejabat Houthi. Seorang juru bicara PBB, mengatakan pembicaraan diharapkan akan dimulai pada Senin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement