REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi dana bantuan untuk anak-anak PBB (UNICEF) menyebutkan lebih dari 200 anak di Yaman menjadi korban selama serangan udara oleh koalisi Arab Saudi. Selain menjadi korban perang, anak-anak juga direkrut sebagai prajurit perang.
Dilansir Albawaba.com, perwakilan UNICEF di Yaman, Julien Harneis menyebut setidaknya 279 anak-anak di Yaman tewas dan 402 lainnya terluka akibat serangan udara pada 10 pekan terakhir. Jumlah ini, kata dia, jauh lebih tinggi dari jumlah anak yang tewas pada tahun lalu.
"Selain itu, anak-anak juga direkrut sebagai prajurit perang oleh para milisi. Mereka biasanya ditempatkan di pos pemeriksaan atau sebagai pembawa senjata,” lanjutnya dalam pernyataannya pada Selasa (16/6).
Tahun lalu, sebanyak 156 anak direkrut sebagai prajurit perang. Tahun ini, jumlahnya meningkat tajam menjadi 318 anak.
Agresi udara Arab Saudi terhadap Yaman berlangsung sejak 26 Maret, lalu. PBB mencatat setidaknya ada 2.600 orang meninggal dan 11.000 lainnya terluka akibat agresi ini.