REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Arab Saudi pada Kamis (18/6) menandatangani enam perjanjian dengan Rusia. Perjanjian tersebut termasuk penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Dilansir AlArabiya, berita mengenai penandatangan kesepakatan muncul setelah Wakil Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Puri di Istana Konstantin, St. Petersburg. Pertemuan berlangsung setelah Pangeran Salman tiba di Moskow dalam kunjungan resmi pada Rabu (17/6).
Meski juru bicara untuk Departemen Energi Rusia mengonfirmasi pertemuan. Tapi ia menolak untuk mengomentari agenda pertemuan tersebut.
Sementara itu, sebelum pertemuan Duta Besar Saudi untuk Rusia Abdulrahman al-Rassi mengatakan Moskow memiliki peran penting dalam melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB di Yaman. Rassi mengatakan, ada kesepakatan antara Saudi dan Rusia untuk mempertahankan legitimasi pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Rassi mengatakan, Moskow merupakan kunci dalam melaksanakan Resolusi No 2216 menuntut milisi Houthi yang didukung Iran menarik diri dari semua wilayah dikuasai. Houthi juga diminta melepaskan senjata yang disita dari institusi militer dan keamanan.