Kamis 25 Jun 2015 08:25 WIB

Pasukan Perdamaian Hadapi Kasus Pelecehan Baru di Afrika Tengah

Rep: Gita Amanda/ Red: M Akbar
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Foto: REUTERS
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pasukan penjaga perdamaian PBB menghadapi kasus baru pelecehan seksual di Republik Afrika Tengah (CAR). Pelecehan diduga dilakukan terhadap anak-anak jalanan di Bangui.

Dilansir Aljazirah Rabu (24/6), juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Stephane Dujarric, mengatakan insiden terbaru merupakan kasus ketiga dugaan pelecehan seksual anak yang melibatkan pasukan penjaga perdamaian. Negara-negara yang berkontribusi mengirimkan pasukan telah diberitahu terkait kasus terbatu ini dan diminta membuka penyelidikan.

"Jika dugaan berdasar, ini akan merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip PBB dan kode etik pasukan penjaga perdamaian," kata Dujarric.

 

Negara asal tak diidentifikasi, tapi seorang pejabat PBB mengatakan mereka merupakan pasukan asal Afrika. Negara-negara yang anggotanya terlibat akan diminta untuk mengambil tindakan hukum dengan cepat dan tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement