Kamis 25 Jun 2015 16:59 WIB

ISIS Serang Hasaka yang Dijaga Militan Kurdi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Serangan ISIS di Irak dan Suriah
Foto: VOA
Serangan ISIS di Irak dan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Islamic State Iraq and Syria (ISIS) menyerang kota Hasaka di Timur Laut Suriah, Selasa (23/6). Setidaknya, 10 orang tewas akibat ledakan bom dalam serangan itu.

Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk HAM mengatakan, tiga  orang pengebom menargetkan posko  tentara di pusat kota. Mereka tak hanya menyerang menggunakan bom, tetapi juga melakukan bom bunuh diri di kantor polisi YPG.

Kota ini memiliki dua etnis campuran yang diperintah oleh dua sisi. Hasaka dipimpin oleh Pemerintah Presiden Suriah Bashar al Assad dan pemerintahan Kurdi oleh militan YPG.

Setelah insiden pengeboman pasukan Kurdi dan pasukan Suriah mengepung jalan utama di Hasaka. ISIS meledakan dua mobil di dekat bundaran utama dan rumah sakit anak-anak.

ISIS berusaha merebut Hasaka dengan penyerangan bom tersebut. Serangan juga dilakukan di distrik al Nashwa. Mereka juga meningkatkan penjagaan di Tel Abyad perbatasan Turki.

Mereka menyerang dengan bom mobil. Seorang pejabat Kurdi mengatakan, ISIS menyerang Suriah dari tiga sisi. Puluhan orang tewas dalam serangan mereka.

Selain Hasaka, mereka juga menyerang provinsi Raqqa, Rabu (26/6). Dalam serangan terpisah, kelompok pemberontak juga menyerang kota Deraa di Selatan.

Sebelumnya, pasukan Assad telah merebut kembali kota ini dari para pemberontak. Pasukan Assad dibantu dengan pasukan YPG yang bergerak di Raqqa dalam dua pekan terakhir.

Serangan ini menjadikan kesempatan bagi ISIS untuk bergerilia di wilayah selatan. Mereka memiliki keuntungan menyerang lokasi penting, seperti pangkalan militer dan perbatasan Yordania.

Kelompok pemberontak Nusra dan Alqaidah mengatakan, gerakan mereka saat ini bertujuan untuk mengusir pasukan Suriah dari Deraa. Sejumlah posisi militer pun diserang oleh pemberontak.

Namun, militan Kurdi yang saat ini menjadi benteng Suriah tidak membiarkan pemberontak memperluas serangan dan wilayah yang dikuasai. Pemimpin Partai Uni Demokratik Saleh Islam mengatakan pasukan Kurdi telah berhasil dalam menjaga keamanan di wilayahnya, bekerja sama dengan AS.

Kurdi juga memiliki pendukung kelompok pemberontak Suriah ketika menyerang kota Ain Issa di Suriah Utara. Mereka mampu mengusir ISIS dari utara Suriah. "Kami berbicara dengan pemimpin YPG, mereka tidak berencana bergerak ke Raqqa," ujar Muslim. Meski demikian YPG berjanji akan siap membantu untuk membebaskan Raqqa.

Presiden AS, Barack Obama memuji pasukan Kurdi yang berada di Suriah. Dia menilai Kurdi mampu membuat kemajuan untuk melawan ISIS. AS juga berencana untuk melatih dan melengkapi persenjataan mereka. ISIS diketahui telah meminta bantuan dan memiliki 100 truk senjata serta amunisi dari pangkalan militer.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement