Senin 29 Jun 2015 16:36 WIB

Kaltim akan Impor 11 Ribu Ekor Bibit Sapi Australia

Red:
 Menteri Perindustrian Northern Territory Willem Westra van Holthe saat berada di Kaltim.
Foto: istimewa
Menteri Perindustrian Northern Territory Willem Westra van Holthe saat berada di Kaltim.

REPUBLIKA.CO.ID, NORTHERN TERRITORY -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mengimpor 11 ribu ekor bibit sapi Australia. Sebanyak 1.000  ekor  pertama diharapkan tiba bulan Agustus mendatang.

Secara nasional, pemerintah Indonesia diperkirakan akan mendatangkan sedikitnya 2 juta ekor bibit sapi Australia pada 2018 mendatang, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di kalangan kelas menengah yang semakin meningkat.

Sejalan dengan program nasional tersebut, pemerintah Indonesia membeirkan dukungan keuangan bagi pemerintah provinsi di Kawasan Timur Indonesia untuk mendatangkan bibit sapi Australia.

Menteri Perindustrian Negara Bagian Northern Territory, Australia, Willem Westra van Holthe, yang baru kembali dari Kaltim menjelaskan 11 ribu ekor bibit sapi tersebut harus dilihat dalam konteks nasional di Indonesia.

"Yang 11 ribu ekor itu hanyalah proyek pionir di Katlim," katanya kepada ABC baru-baru ini.

"Dari 11 ribu ekor itu, seribu ekor di antaranya telah ditenderkan dan pemenang tendernya kini bekerja sama dengan eksportir Australia untuk memasok bibit sapi tersebut dan diharapkan tiba bulan Agustus," kata Westra van Holthe.

Ia mengatakan, pihaknya ingin agar Northern Territory dijadikan pilihan sebagai pemasok bibit sapi.

Bibit sapi yang tiba di Kaltim nantinya akan digemukkan di kawasan perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

Menteri Westra van Holthe mengatakan Indonesia akan menjadi pasar yang sangat besar untuk bibit sapi Australia.

"Jumlah bibit sapi yang akan dikirim ke Indonesia dari kawasan utara Australia ini adalah tidak terbatas," ujarnya.

"Pemerintah menargetkan impor 2 juta ekor bibit sapi hingga 2018. Itu bukan jumlah yang sedikit, dan akan sulit dipenuhi dan hal itu saya sampaikan kepada Pemerintah Kaltim," katanya.

"Namun tentu saja kami akan membantu untuk memenuhi target tersebut," tambay Westra van Holthe.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement